JAKARTA, KOMPAS.com - Rute MRT Fatmawati–Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan terhubung dengan LRT Jabodebek melalui proyek MRT fase empat yang sedang disiapkan.
Integrasi ini menjadi bagian dari rencana besar pengembangan jaringan transportasi berbasis rel di Jabodetabek.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, menjelaskan bahwa integrasi dilakukan setelah penyelesaian proyek fase tiga, yakni lintas timur–barat (Medan Satria–Tomang).
“Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat (east–west) rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan,” kata Tuhiyat dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Ia menambahkan bahwa dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan dibutuhkan agar proses konstruksi dapat berjalan tanpa hambatan.
Baca juga: Transum Jakarta Makin Diminati, Transjakarta dan MRT Catat Lonjakan Penumpang
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=MRT, LRT Jabodebek, MRT Fatmawati-TMII, rute baru MRT&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMi8xMDQ4NDIwMS9ydXRlLWJhcnUtbXJ0LWZhdG1hd2F0aXRhbWFuLW1pbmktYWthbi10ZXJpbnRlZ3Jhc2ktbHJ0LWphYm9kZWJlaw==&q=Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Terintegrasi LRT Jabodebek§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Tuhiyat menyebut konstruksi jalur timur–barat sepanjang 24,5 kilometer akan dimulai pada 2026, sejalan dengan mandat pemerintah untuk memperluas infrastruktur transportasi publik.
Jalur ini akan menjadi fondasi utama integrasi sistem MRT dengan koneksi yang lebih luas.
Rencana jalur MRT Fatmawati–TMII akan melintasi 10 stasiun, yaitu Fatmawati, Antasari, Ampera, Warung Jati, Tanjung Barat, Ranco, Jalan Raya Bogor, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, dan TMII.
Jalur tersebut juga akan tersambung dengan MRT fase satu (Lebak Bulus–Bundaran HI), serta terintegrasi transportasi publik lain seperti LRT Jabodebek, KRL, dan Transjakarta.
Pada fase empat, pembangunan MRT tidak lagi menggunakan dukungan pinjaman Jepang melalui JICA, melainkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca juga: Kelapa Gading–Manggarai Bakal Cuma 27 Menit Naik LRT Jakarta
Proyek lintas timur–barat sendiri disiapkan untuk menghubungkan kawasan Cikarang dan Bekasi hingga Kembangan dan Balaraja, dengan total panjang pembangunan mencapai lebih dari 50 kilometer.
Rangkaian megaproyek ini dirancang dalam dua fase besar.
- Fase I: Medan Satria–Tomang (24,5 km) dan Tomang–Kembangan (9,2 km).
- Fase II: Kembangan–Balaraja serta Medan Satria–Cikarang (50,4 km).
Dengan integrasi MRT dan LRT Jabodebek, pemerintah berharap mobilitas masyarakat Jabodetabek semakin efisien melalui konektivitas antarmoda yang lebih baik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



