Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar

suara.com
3 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Dua penagih utang tewas dikeroyok massa di kawasan TMP Kalibata saat hendak menagih tunggakan kredit motor.
  • Kematian dua penagih tersebut memicu aksi anarkis massa yang berujung pembakaran kios dan kendaraan bermotor pada Kamis malam.
  • Aparat kepolisian segera menyekat lokasi dan bersiaga untuk mencegah potensi meluasnya konflik atau aksi balas dendam lebih lanjut.

Suara.com - Masalah tunggakan kredit sepeda motor berujung petaka di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan

Dua orang penagih utang atau yang akrab disebut "mata elang" (matel) tewas dikeroyok massa, yang kemudian memicu kerusuhan dan pembakaran pada Kamis (11/12) malam.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa insiden berdarah ini bermula dari upaya penarikan kendaraan yang menunggak cicilan.

"Kami dari sore sampai malam hari ini menangani perkara berawal dari adanya, istilahnya mata elang, mau menagih kendaraan sepeda motor yang indikasinya belum bayar kredit," kata Kombes Nicolas kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Menurut kepolisian, pengerahan para penagih utang ini dipicu oleh pemilik kendaraan (kreditur) yang belum menerima pembayaran cicilan sama sekali, sehingga meminta bantuan rekannya untuk menagih.

Berujung Maut

Namun, niat menagih tersebut justru disambut dengan amukan. Kedua penagih utang tersebut menjadi sasaran pengeroyokan brutal hingga meregang nyawa.

"Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit," ujar Nicolas mengonfirmasi nasib tragis kedua korban.

Massa Bakar Kios dan Kendaraan

Baca Juga: Malam Mencekam di Kalibata: Mobil dan Kios Dibakar Massa Usai Pengeroyokan Mata Elang

Situasi di lokasi kejadian sempat mencekam. Tewasnya dua mata elang tersebut memicu kemarahan kelompok rekan korban yang datang menuntut pertanggungjawaban. Di sisi lain, eskalasi massa menyebabkan terjadinya aksi anarkis.

Sekelompok massa melakukan perusakan brutal dengan membakar kios, warung, serta kendaraan bermotor di sekitar lokasi kejadian.

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar kios pedagang usai dibakar massa saat kericuhan di kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis (11/12/2025). [ANTARA FOTO/Fauzan/rwa]

Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan pun harus dikerahkan pada Kamis malam untuk memadamkan api.

Polisi Cegah Aksi Balas Dendam

Melihat potensi konflik meluas, aparat gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres, Polsek, hingga Brimob langsung diterjunkan untuk menyekat lokasi dan mengamankan warga sekitar dari ancaman serangan balasan.

"Kami dari pihak Polda Metro Jaya, Polres dan Polsek, dan juga Brimob, kami berusaha untuk mengamankan warga yang ada di sini, supaya tidak ada kelompok tersebut karena mereka sudah berencana untuk mau membalas," tegas Nicolas.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BeauPicks: 5 Rekomendasi Lipstik Merah dari Brand Lokal untuk Rayakan Natal
• 4 jam lalubeautynesia.id
thumb
Calon Kandidat Pelatih Baru Timnas Indonesia Pengganti Patrick Kluivert Satu per Satu Mundur, Usai Timur Kapadze, John Heitinga Kin Tolak Latih Timnas Indonesia?
• 17 jam lalutvonenews.com
thumb
Sudah Dimuluskan Vietnam, Ini Satu-satunya Cara Timnas Indonesia U-22 Lolos Semifinal SEA Games 2025
• 15 jam lalutvonenews.com
thumb
Aksi Nyata Keluarga Besar J99 Corp. untuk Masyarakat Terdampak Bencana Aceh dan Sumatra
• 3 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Rekam Jejak Michael Wishnu Wardana, Dirut Terra Drone Indonesia yang Jadi Tersangka Buntut Kebakaran
• 22 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.