Grid.ID - Dedi Mulyadi beri tanggapan terkait Resbob yang hina Viking dan suku Sunda. Gubernur Jawa Barat itu mengatakan untuk tetap tenang.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut menyoroti kasus YouTuber Resbob yang menghina Viking dan suku Sunda. Dia lalu memberikan tanggapan santai dan meminta agar masyarakat tetap tenang.
“Warga Sunda sedang ramai dengan Resbob, stay calm,” ujar Dedi Mulyadi, dilansir dari TribunJabar.id.
Dedi sempat menyebutkan terkait suku Sunda yang ahli membunuh tanpa menyentuh. Dia lalu menegaskan bahwa kini kasus Resbob itu sudah dilaporkan ke polisi.
“Sudah dilaporkan, biarkan hukum yang menyentuh, jangan kotori mulut dan tangan kita lagi,” tegasnya.
Kasus Resbob yang melakukan penghinaan kepada suku Sunda dan Viking ini diketahui telah mendapat banyak perhatian masyarakat. Dedi kemudian menasihati warganya agar tetap menjaga sikap sopan santun sebagai nilai yang selama ini dikenal dimiliki suku Sunda.
“Mati karena kerinduan pada sikap sopan santun yang ditunjukan,” ungkapnya.
Selain Dedi Mulyadi, pejabat Jabar lain yang memberi tanggapan, yaitu ada Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan. Dia menganggap bahwa ucapan Resbob tak hanya bersifat personal, tetapi sudah masuk ke kategori Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
Oleh karena itu, Erwan kemudian memberikan tindakan tegas dengan melaporkan YouTuber tersebut ke polisi. Dia juga meminta pihak kepolisian untuk bergerak cepat dalam memproses kasus itu.
“Kami meminta aparat segera menindak sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Adapun Erwan Setiawan juga mengatakan tindakan Resbob ini memiliki potensi untuk menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Dengan dibuatkan laporan, dia berharap pelaku mendapatkan efek jera dan mencegah insiden serupa terjadi kembali.
Setelah Dedi Mulyadi beri tanggapan terkait Resbob, YouTuber satu ini diketahui telah memberikan klarifikasinya. Pria yang bernama asli Muhammad Adimas Firdaus ini menyampaikan klarifikasinya itu melalui TikTok @resbobbb.
“Assalamu’alaikum. Yang saya hormati, saya cintai seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada, wabil khusus utama dan pertama sekali, yaitu keluarga besar, khususnya juga orang-orang Sunda di mana pun berada," ujar Resbob.
“Pada kesempatan ini, saya merasa berkewajiban untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terkait ucapan saya saat streaming di Surabaya sewaktu tiga hari lalu," lanjutnya.
Di video itu, Resbob mengaku bahwa dirinya telah mendapatkan banyak teguran. Oleh karena itu, kakak dari YouTuber Bigmo ini kemudian mengaku salah dan membuat klarifikasi khususnya untuk warga Sunda.
"Saya diingatkan oleh banyak pihak, telah menyinggung suku tertentu, tepatnya suku Sunda, dengan memberikan stigma tertentu. Izinkan saya menyampaikan klarifikasi bahwa saya sungguh, dan sesungguh-sungguhnya hal itu, ucapan itu keluar dari mulut saya," ucap Resbob.
Dalam klarifikasinya itu, Resbob mengaku tak percaya bahwa dia mengatakan hal yang buruk terkait suku Sunda. Dia bahkan menceritakan tentang dirinya yang pernah diasuh oleh seorang ibu sambung dari Tasikmalaya sehingga menurutnya, mustahil jika dia membenci suku Sunda.
"Hal itu mustahil dan tidak masuk akal bagi saya mengucapkan itu, apalagi terkait dengan suku Sunda. Ketidakpercayaan ini didasari saya memang lahir dari rahim seorang ibu suku Padang, namun saya dididik sejak kecil umur dua tahun, dibesarkan dengan ibu sambung yang seorang berdarah Sunda, tepatnya orang Tasikmalaya. Selain itu saya juga dibimbing oleh kiai dan tokoh besar Sunda orang Majalengka, yaitu Prof Asep Saifuddin Chalim," ujar Resbob.
"Oleh karena itu saya sejak kecil hingga berumur 25 tahun saat ini belum pernah sedikit pun mempunya masalah atau perselisihan dengan orang Sunda, dan tidak ada sedikit pun kebencian terhadap seluruh orang Sunda," paparnya. (*)
Artikel Asli


