Blora, tvOnenews.com – Upaya pencarian korban tenggelam di Sungai Lusi, Kabupaten Blora, terus dilakukan tim gabungan hingga Jumat (12/12/2025).
Dari delapan santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Ma'un yang menjadi korban, dua di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (11/12/2025).
Hingga Kamis pukul 17.00 WIB, total dua korban yang ditemukan sudah teridentifikasi. Sementara itu, tiga korban lainnya masih dalam pencarian intensif oleh tim gabungan hingga Jumat siang.
Penemuan pertama pada, Kamis (11/12) terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, berjarak sekitar 20 meter dari titik kejadian.
Hanya berselang satu jam, pada pukul 14.00 WIB, korban kedua kembali ditemukan. Korban kedua ini ditemukan cukup jauh, yakni sekitar 600 meter dari lokasi kejadian awal.
Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto membenarkan penemuan dua korban tersebut hingga pukul 15.32 WIB.
"Dua korban meninggal. Semoga keluarga sabar dan diberi ketabahan, semoga Husnul khatimah," ujar AKBP Wawan Andi Susanto.
Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari Polres, BPBD Kabupaten Blora, TNI, Basarnas, dan warga masih terus melakukan penyisiran dan pencarian di sepanjang Sungai Lusi untuk menemukan tiga korban yang tersisa.
Polres Blora sendiri menerjunkan ratusan personel untuk bergabung dalam tim gabungan. Mereka dibagi ke empat titik lokasi pencarian, menggunakan berbagai metode.
"Baik secara manual, jaring, sarana prasarana yang dimiliki masing-masing instansi," tambah Kapolres.
Untuk mengoordinasikan operasi, tim gabungan juga telah mendirikan posko gabungan yang berlokasi di Bendungan Dluwangan. Delapan korban ini diketahui merupakan warga Kabupaten Blora dari berbagai kecamatan yang menempuh pendidikan di MBS Al Ma'un.
Diberitakan sebelumnya, Musibah ini terjadi di wilayah Kelurahan Kedungjenar, Kecamatan Kota, Kabupaten Blora.
Delapan santri MBS Al Ma'un diketahui hendak mencari kerang namun salah satu korban ada yang terpeleset dan tujuh temannya hendak menyelamatlan, kondisi sungai yang dalam serta arus sungai yang kenyang mengakibatkan delapan santriwari tenggelam di sungai tersebut. (agw/buz)



