Tanggapi Laporan Trase Earth, Royal Golden Eagle (RGE) telah Setop Pasokan dari PT BCL

bisnis.com
4 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Royal Golden Eagle (RGE) melalui anak usahanya Asia Symbol menyatakan telah menghentikan secara langsung seluruh pasokan wood chip atau serpihan kayu dari PT Balikpapan Chip Lestari (BCL) yang terindikasi terlibat dalam hilangnya tutupan hutan untuk pemegang konsesi hutan tanaman industri (HTI).

Deputy Head of Corporate Communications RGE Indonesia, Agus Hidayat, dalam pernyataan tertulis kepada Bisnis menyebutkan bahwa perusahaan juga tidak akan melakukan pembelian dari PT BCL pada masa mendatang.

Agus mengatakan keputusan ini diambil setelah Asia Symbol yang berbasis di Shandong dan Guangdong, China, melakukan analisis awal terhadap perubahan tutupan lahan pada para pemasok PT BCL selama periode 2020–2024.

Analisis tersebut dilakukan menyusul munculnya tuduhan yang diterima perusahaan terkait dugaan ketidakpatuhan pemasok PT BCL terhadap kebijakan no-deforestation yang diterapkan RGE dan Asia Symbol.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

“Seluruh grup usaha RGE berkomitmen pada kebijakan no-deforestation dan semua pemasok diwajibkan untuk mematuhi kebijakan ini tanpa pengecualian,” kata Agus, Jumat (12/12/2025).

Investigasi sebelumnya yang dilakukan Asia Symbol pada 2023 menyimpulkan bahwa telah terjadi perubahan tutupan lahan di konsesi kehutanan salah satu pemasok PT BCL, yaitu PT Industrial Forest Plantation (PT IFP).

Baca Juga

  • Trase Earth Ungkap Keterkaitan Royal Golden Eagle dan Grup Sinar Mas dalam Deforestasi HTI
  • Kemenhut Tindak 11 Entitas Usaha Terindikasi Sebabkan Banjir Sumatra Utara, Ini Daftarnya
  • Jerat Korporat di Balik Deforestasi, Bencana Sumatra Jadi Pelajaran

Atas permintaan Asia Symbol, PT BCL menghentikan pasokan dari PT IFP, dan penghentian tersebut tetap berlaku sejak 2023 hingga saat ini.

“Seluruh entitas usaha RGE berkomitmen tegas dalam menangani setiap indikasi ketidakpatuhan terhadap kebijakan dan prosedur kami terkait sumber pasokan kayu dan keberlanjutan,” tambah Agus.

Sementara itu dalam laporan yang dipublikasikan pada Selasa (9/12/2025), Trase Earth menyebutkan bahwa RGE milik konglomerat Sukanto Tanoto terhubung dengan deforestasi tahunan terbesar di sektor ini selama 2023 dan 2024.

Sebagian besar deforestasi tersebut terhubung dengan satu pabrik serpihan kayu, yaitu PT BCL di Provinsi Kalimantan Timur. Perusahaan ini secara eksklusif memasok produk serpihan kayu ke pabrik pulp milik anak usaha Royal Golden Eagle di Shandong, China.

Trase Earth menyebutkan bahwa Royal Golden Eagle pada Desember 2023 memberi konfirmasi soal pembelian serpihan kayu dari PT Balikpapan Chip Lestari. RGE juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan pabrik serpihan kayu tersebut agar menghentikan pembelian kayu dari konsesi yang masih melakukan deforestasi.

“Hasil analisis kami mengindikasikan bahwa pada 2024, pabrik serpihan kayu tersebut masih menerima bahan baku kayu dari pemasok yang menyebabkan deforestasi seluas 7.578 hektare selama lima tahun sebelumnya,” tulis Adelina Chandra, salah satu penulis laporan, dikutip Kamis (11/12/2025).


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Terungkap! Pengakuan Sopir Bawa MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing | KOMPAS PETANG
• 19 jam lalukompas.tv
thumb
Menpan RB Beri Sinyal Lowongan CPNS 2026, Fresh Graduate Siap-siap Daftar!
• 6 jam lalubisnis.com
thumb
AHY Soal Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Aceh-Sumatera: Kami Percepat, Perlu Waktu | SAPA PAGI
• 7 jam lalukompas.tv
thumb
Usai Tuntaskan Lawatan Luar Negeri, Presiden Prabowo Kembali Tinjau Sejumlah Wilayah Terdampak Bencana
• 8 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Kronologi Ariel NOAH Alami Meniscus Tear hingga Ngaku Sudah 3 Kali Sedot Cairan di Lutut, Begini Kondisi sang Musisi!
• 11 jam lalugrid.id
Berhasil disimpan.