3 Digit Berapa Rupiah? Ini Cara Mudah Memahaminya

Jakarta: Istilah “3 digit” kini semakin sering muncul dalam obrolan seputar gaji, nilai proyek, hingga pendapatan bulanan. 
 
Frasa ini digunakan sebagai sebutan finansial untuk menyederhanakan penyebutan nominal besar sekaligus menjaga privasi saat berbicara soal uang atau topik yang dianggap sensitif.
 
Agar tidak salah paham, penting untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksud dengan “tiga digit” dan bagaimana istilah ini digunakan dalam konteks finansial sehari-hari. Apa arti “3 Digit” dalam rupiah? Dalam percakapan finansial, istilah “3 digit” merujuk pada nominal ratusan juta rupiah.

Artinya, penghasilan seperti Rp150.000.000 atau Rp471.000.000 termasuk dalam kategori “3 digit”. Istilah ini memudahkan orang untuk membicarakan angka besar tanpa perlu menyebutkan jumlah sebenarnya secara terang-terangan.
  Baca juga: Mengenal Redenominasi Rupiah: Ini Pengertian, Manfaat dan Kekurangannya
Tidak hanya “3 digit”, istilah ini juga memiliki tingkatan lain:
 
1 digit: pendapatan di rentang jutaan rupiah
2 digit: pendapatan belasan hingga puluhan juta rupiah
3 digit: pendapatan ratusan juta rupiah
 
Istilah ini membantu orang berbicara lebih nyaman tentang keuangan tanpa terlalu membuka data pribadi. Asal usul kata digit Meski hari ini digunakan sebagai slang finansial, kata “digit” punya sejarah panjang.
 
Menurut Kamus Merriam-Webster, kata digit berasal dari bahasa Latin “digitus” yang berarti jari tangan atau kaki. Dahulu, jari digunakan sebagai alat bantu hitung.
 
Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), digit diartikan sebagai letak angka pada bilangan atau setiap angka 0-9 dalam sistem bilangan Arab.
 
Digit sebagai simbol angka diketahui mulai digunakan sejak abad ke-14. Kenapa istilah digit populer? Istilah seperti “1 digit”, “2 digit”, dan “3 digit” berkembang seiring naiknya kesadaran masyarakat untuk lebih bijak menjaga privasi finansial. Dengan menyebut kategori digit, pembicaraan menjadi lebih halus, aman, dan tetap informatif.
 
Selain itu, istilah ini juga sering digunakan oleh konten kreator, profesional, hingga pelaku usaha untuk menggambarkan pendapatan atau omzet tanpa menyebutkan angka spesifik.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News