Ade Fitrie Kirana, Mantan Bintang Sinetron ‘Islam KTP’, Suarakan Darurat Penculikan Anak

viva.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Nama Ade Fitrie Kirana dulu dikenal publik sebagai aktris sinetron yang wara-wiri di layar kaca Indonesia. Perannya di sejumlah judul seperti Islam KTP, Bintang, Anak Menteng, hingga Dia Bukan Anakku sempat membuatnya menjadi wajah familiar di jagat hiburan Tanah Air.

Namun beberapa tahun terakhir, Ade memutuskan untuk bergeser dari gemerlap dunia sinetron dan lebih fokus pada aktivisme sosial, perlindungan perempuan dan anak, serta bisnis yang sudah ia tekuni sejak tahun 2000. Meski begitu, sorotan publik terhadapnya tak meredup. Justru kini suaranya makin lantang ketika membahas isu-isu kemanusiaan.

Baca Juga :
Anak SD 12 Tahun di Medan Tusuk Ibu Kandung hingga Tewas, Apa Motifnya?
Panduan Orang Tua: Game Aman yang Membuat Anak Belajar Sambil Bermain

Salah satunya adalah maraknya kasus penculikan anak yang menyeruak dalam beberapa bulan terakhir di Indonesia. Ade tidak tinggal diam.

“Penculikan anak bukan kasus perorangan. Ini darurat nasional yang kita biarkan terjadi,” tegas Ade.

“Ini Alarm Besar, Sistem Kita Bocor!”

Ade menilai penculikan anak bukan hanya tindakan kriminal individual, tetapi kegagalan kolektif yang harus disadari bersama.

“Kalau seorang anak bisa dibawa pergi tanpa jejak, berarti ada yang sangat salah dengan cara negara, keluarga, dan lingkungan menjalankan tanggung jawabnya,” ungkapnya.

Sebagai publik figur yang memiliki pengaruh, Ade merasa wajib mengingatkan bahwa anak semakin rentan karena pengawasan keluarga sering longgar.

“Orang tua sering merasa ‘kan cuma sebentar’, tapi pelaku tidak butuh lama,” kata Ade.

Ia juga mengingatkan bahwa pelaku penculikan bukan hanya orang asing. “Ini bukan lagi soal stranger danger, tapi trust danger. Banyak kasus melibatkan orang yang dikenal.”

Media Sosial Jadi Pintu Masuk Baru Pelaku

Ade mengungkapkan bahwa pelaku kini dengan mudah memantau rutinitas anak lewat media sosial. Dari lokasi bermain, jam orang tua bekerja, hingga kebiasaan keluarga—semua bisa diamati.

“Celah kecil bisa berubah jadi ancaman besar,” ucapnya.

Ia juga menyayangkan bahwa lingkungan sosial kini makin kehilangan kepekaan. “Dulu tetangga saling jaga. Sekarang banyak yang cuek.”

Ade Serukan Orang Tua Ubah Pola Didik

Menurut Ade, anak harus dibekali mekanisme pertahanan diri.

“Anak harus tahu bahwa teriak, menolak, berlari bukan kenakalan. Itu mekanisme keselamatan,” katanya.

Baca Juga :
Ikuti Jejak Australia, Prancis Berniat Batasi Media Sosial Bagi Anak di Bawah Umur
Geger! Transpuan Diduga Rudapaksa Belasan Anak di Lombok Tengah
Roblox Dilarang? Ini Alasan di Balik Keputusan Mengejutkan yang Heboh di Media Sosial

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hasil Liga Europa: AS Roma Menang Telak di Markas Celtic, Ferguson Cetak Brace
• 10 jam lalumedcom.id
thumb
Mobil MBG Tabrak Pagar Rumah-Terguling di Pekalongan, Sopir Tak Punya SIM A
• 5 jam laludetik.com
thumb
Harga Emas UBS & Galeri24 di Pegadaian Hari Ini 12 Desember 2025
• 11 jam lalubisnis.com
thumb
1 Orang Tewas di Tempat, Pemukul Mata Elang di Kalibata Kabur, Kapolsek: Tiba-tiba Nggak Ada Aja
• 20 jam lalutvonenews.com
thumb
OJK Catat Aset Industri Asuransi Capai Rp1.192,11 Triliun
• 8 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.