Airlangga Terbang ke AS Minggu Depan, Perundingan Tarif Ditargetkan Selesai

katadata.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan melakukan pertemuan dengan perwakilan Amerika Serikat untuk membahas kesepakatan tarif perdagangan. Hal ini sekaligus menepis kabar batalnya kesepakatan tarif dengan AS yang sempat muncul beberapa hari yang lalu.

“Tim akan berangkat minggu depan dan akan memfinalisasi sesuai dengan joint statement yang tertanggal 22 Juli 2025. Saya akan berangkat juga,” kata Airlangga saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta Jumat (12/12).

Pemerintah AS sebelumnya melalui pernyataan bersama di laman Gedung Putih mengumumkan penurunan tarif perdagangan bagi barang asal Indonesia yang masuk ke negaranya.

Dalam pernyataan itu, Washington menetapkan tarif turun dari 32% menjadi 19%. Keputusan itu muncul sebagai imbalan atas kesediaan Indonesia menghapus tarif lebih dari 99% barang asal AS serta mencabut seluruh hambatan nontarif yang sebelumnya membatasi aktivitas perusahaan-perusahaan AS di Indonesia.

Airlangga menargetkan perundingan dengan AS bisa selesai pada akhir tahun ini. “Harapannya kami bisa selesaikan perundingan legal drafting-nya di bulan Desember ini. Dokumennya namanya Agreement on Reciprocal Tariff,” ujar Airlangga.

Pemerintah Bantah Kabar Batalnya Perundingan RI-AS

Sebelumnya muncul kabar batalnya kesepakatan tarif perdagangan Indonesia dengan Negara Paman Sam. Namun pemerintah langsung membantah kabar tersebut.

"Perundingan dagang Indonesia dan AS masih berproses," kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto kepada Katadata.co.id, Rabu (10/12). 

Dia menjelaskan saat ini proses perundingan perdagangan dengan AS tidak ada permasalahan spesifik. Menurut Haryo, dinamika dalam proses perundingan tersebut merupakan hal yang wajar.

Kemenko Perekonomian tetap mengharapkan hasil yang positif dari perundingan tarif perdagangan ini. "Pemerintah Indonesia berharap kesepakatan dapat segera selesai dan menguntungkan kedua belah pihak," ujarnya. 

Kesepakatan perjanjian tarif perdagangan 19% untuk barang asal Indonesia yang masuk ke AS dikabarkan batal setelah seorang pejabat setempat kepada Reuters menyampaikan Indonesia mulai menarik kembali sejumlah komitmen yang sebelumnya disepakati pada Juli lalu. 

“Mereka menarik diri dari apa yang sudah kami sepakati pada Juli,” kata pejabat yang berbicara dengan syarat anonim.

Namun, pejabat itu tidak merinci komitmen spesifik yang kini dipersoalkan oleh Indonesia. Lebih jauh, pejabat AS itu menilai perubahan yang diajukan Jakarta berpotensi menghasilkan perjanjian yang lebih merugikan Amerika Serikat dibandingkan kesepakatan dagang terbaru Washington dengan Malaysia dan Kamboja.

Pernyataan tersebut sekaligus menguatkan laporan Financial Times yang terbit lebih awal pada Selasa. Financial Times melaporkan para pejabat AS menilai Indonesia mundur dari kesepakatan untuk menghapus hambatan nontarif terhadap ekspor industri dan pertanian AS. 

Mereka juga menilai Jakarta menarik diri dari kesediaannya untuk mengambil langkah dalam isu perdagangan digital. Adapun USTR belum memberikan komentar atas kabar ini.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Waspada ancaman bencana saat Natal 2025
• 12 jam laluantaranews.com
thumb
BP3MI Kepri-KJRI fasilitasi pemulangan 258 PMI deportasi dari Malaysia
• 13 jam laluantaranews.com
thumb
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
• 22 jam lalusuara.com
thumb
Hancur Hati Diana saat Dikabari Orang Tua Siswa Lain: Anak Saya Kecelakaan, Ketabrak Mobil MBG
• 2 menit laludisway.id
thumb
Presiden Prabowo Langsung Tinjau Lokasi Bencana di Sumut Usai Lawatan dari Rusia-Pakistan 
• 9 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.