Penulis: Ricardo Julio
TVRINews, Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa infrastruktur memegang peran penting dalam memperkuat sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
Menko AHY mengulas kondisi terkini pascabencana yang melanda Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara akibat tropical cyclone. Bencana tersebut merusak sejumlah infrastruktur penting di daerah terdampak.
“Kami langsung menuju lokasi, melakukan operasi modifikasi cuaca, dan memastikan logistik dapat dijangkau menggunakan pesawat maupun helikopter ketika jalur darat terputus,” ujar Menko AHY dalam keterangannya yang diterima pada Jumat 12 Desember 2025.
Ia juga menyampaikan hasil peninjauannya sebelumnya di Sumatra Barat, khususnya terkait kondisi jalur strategis Lembah Anai yang menjadi penghubung Sumatra dan Riau. Jalur tersebut sempat terputus sehingga memerlukan percepatan penanganan.
“Ini harus segera diperbaiki. Syukurlah tiga hari lalu sudah tersambung kembali meskipun sifatnya masih sementara. Kehadiran langsung di lapangan sangat membantu mempercepat proses—yang tadinya diperkirakan dua minggu bisa menjadi lima hari. Perbaikan permanen tetap membutuhkan waktu,” tuturnya.
Berbicara mengenai pembangunan sektor kelautan dan perikanan, Menko AHY menilai Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi besar yang perlu dijaga dan dimaksimalkan.
“Infrastruktur adalah tulang punggung pembangunan bangsa. Sektor kelautan dan perikanan punya potensi luar biasa, tetapi semuanya membutuhkan infrastruktur yang kuat dan saling terhubung,” kata AHY.
Ia menambahkan bahwa Produk Domestik Bruto sektor kemaritiman, kelautan, dan perikanan berkontribusi positif pada 2024, yakni sebesar 7,9%. Menko AHY juga menyoroti potensi energi baru terbarukan dari sektor kemaritiman.
“Kita ingin energi nasional semakin berpihak pada sumber yang hijau dan bersih. Berdasarkan RUPTL 2025–2034, sepuluh tahun ke depan kita akan menambah 69,5 GW kapasitas listrik nasional, dan 70 persen di antaranya bersumber dari energi baru terbarukan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Menko AHY menyinggung pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih sebagai proyek strategis. Program tersebut mencakup pembangunan ekosistem, sarana prasarana, hingga penguatan kelembagaan dan akses pembiayaan bagi nelayan.
“Kita perlu membangun rantai pasok yang efisien, memodernisasi galangan kapal, memperkuat konektivitas maritim, dan membuka akses pasar global. Kesejahteraan nelayan harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Menko AHY optimistis kontribusi sektor maritim terhadap PDB nasional bisa meningkat sesuai target RPJMN, yaitu mencapai 12,5 persen pada 2045. Ia menyadari target itu tidak mudah, namun tetap dapat dicapai melalui integrasi dan kolaborasi lintas sektor.
“Mari terus memperkuat sinergi di semua sektor. Saya siap bersama KKP untuk mendorong kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Terakhir, saya mengucapkan selamat Hari Nusantara yang diperingati pada 13 Desember 2025,” tutupnya.
Editor: Redaktur TVRINews





