Jakarta, tvOnenews.com - Liverpool memberikan pukulan telak kepada Inter Milan setelah meraih kemenangan penting di San Siro pada tengah pekan lalu. Hasil tersebut membuat perjalanan Nerazzurri untuk mengulang pencapaian Liga Champions musim lalu menjadi semakin berat.
Meski begitu, Inter masih memiliki asa besar untuk tetap bersaing di papan atas fase liga Liga Champions. Berdasarkan analisis supercomputer Opta, peluang mereka untuk menembus posisi delapan besar masih berada di angka 64 persen.
Musim lalu, Inter tampil impresif di bawah komando Simone Inzaghi dalam format baru Liga Champions yang menggunakan sistem liga. Mereka bahkan mampu finis di posisi keempat dari 36 peserta dengan hanya satu kekalahan dalam delapan pertandingan.
Performa solid itu membuat para pendukung Nerazzurri menaruh harapan besar pada musim ini. Namun dinamika tim berubah seiring pergantian pelatih yang kini berada di tangan Cristian Chivu.
Chivu sebenarnya mengawali petualangannya dengan meyakinkan setelah Inter memenangkan empat laga pertama di Liga Champions. Para pemain terlihat nyaman dengan pendekatannya, sementara atmosfer tim sempat berada dalam tren positif.
Sayangnya, laju apik itu terhenti dalam dua laga terakhir. Kekalahan dari Atletico Madrid dan Liverpool membuat posisi Inter merosot dan kini sejajar poin dengan Liverpool yang berada di peringkat sembilan.
Situasi ini tentu membuat tekanan meningkat menjelang dua laga berat yang menanti. Inter dijadwalkan menghadapi Arsenal lalu Borussia Dortmund, dua lawan dengan kualitas dan intensitas tinggi.
Kekhawatiran pun mulai muncul bahwa Inter bisa tergelincir dari zona delapan besar jika tidak segera bangkit. Persaingan di papan atas fase liga sangat ketat dan setiap kesalahan dapat berdampak besar pada posisi akhir.
Meski demikian, Opta melihat potensi kuat bahwa Inter masih bisa mempertahankan posisi mereka di delapan besar. Proyeksi 64 persen menggambarkan bahwa Nerazzurri masih punya modal cukup untuk bersaing hingga akhir fase liga.
Inter dinilai memiliki fondasi tim yang solid meski performa belakangan ini naik turun. Chivu pun diyakini mampu merespons tekanan dengan solusi taktis yang menjaga ritme permainan tim.


