Seminar Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025

theasianparent.com
2 jam lalu
Cover Berita

Parents, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestlé Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk “From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants”.  Seminar ini adalah bentuk edukasi tenaga kesehatan dari Nestlé Indonesia dalam rangka merayakan Hari Prematur Sedunia 2025 yang diperingati 17 November setiap tahunnya.

Diselenggarakan secara hybrid, seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas para tenaga kesehatan yang bertugas merawat bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Sebanyak 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi mulai dari dokter anak, perawat hingga ahli gizi dari 200 rumah sakit berbagai daerah Indonesia mengikuti seminar ini.

Edukasi Tenaga Kesehatan dalam Memperingati Hari Prematur Sedunia 2025

Seminar edukasi tenaga kesehatan ini merupakan kegiatan krusial untuk meningkatkan peluang hidup bayi prematur di Indonesia.

Secara global, kelahiran prematur masih menjadi tantangan besar dan merupakan penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, setiap tahun sekitar 15 juta bayi lahir prematur di dunia, dan lebih dari satu juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah.

Indonesia sendiri menempati peringkat kelima tertinggi di dunia, dengan estimasi 675.700 bayi lahir prematur setiap tahun.

Profil Kesehatan Indonesia 2024 mencatat sekitar 26,4% kematian bayi di Indonesia terjadi pada masa neonatal (0– 28 hari), dan 22,5% kematian post-neonatal (29 hari–11 bulan), di mana Prematuritas dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) menjadi penyebab utama.

Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari ribuan perjuangan kecil yang terjadi setiap hari di ruang-ruang perawatan intensif, di mana tenaga kesehatan berupaya memberi awal kehidupan terbaik bagi bayi-bayi yang lahir sebelum waktunya.

Mengusung filosofi Force for Good, Nestlé kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung kesehatan sejak awal kehidupan melalui edukasi dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, termasuk dalam perawatan bayi prematur.

Untuk itu, Nestlé berkolaborasi dengan berbagai rumah sakit, termasuk Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) di seluruh Indonesia untuk menyediakan sesi edukasi bagi tenaga kesehatan.

 “Melalui peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan, penyediaan edukasi yang lebih luas, serta dukungan nyata seperti Little Bundle of Hope, kami ingin memastikan setiap bayi prematur mendapatkan perhatian dan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang,” ungkap dr. Supriyanto, Sp. B, FINACS, M.Kes, Direktur Utama RSCM menyambut baik kerja sama antara RSCM dan Nestlé Indonesia untuk memperingati Hari Prematur Sedunia 2025.

“Kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa menjaga kehidupan sejak detik pertama adalah wujud kepedulian kita terhadap masa depan anak-anak Indonesia,” ungkapnya”

Pentingnya Asupan Gizi yang Tepat di Hari Pertama Kehidupan Bayi Prematur

Hadir pula dalam seminar, pakar di bidang neonatologi dan tumbuh kembang anak, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A, Subsp. Neo., Spesialis Anak dan Neonatologi RSCM. 

Dokter Rinawati menekankan pentingnya perawatan dan pemberian asupan gizi tepat serta optimal sejak hari pertama kehidupan bayi prematur.

Menurutnya, perawatan bayi prematur tidak hanya berfokus pada kelangsungan hidup, tetapi juga pada kualitas tumbuh kembangnya.

“Asupan gizi yang tepat sejak hari pertama sangat menentukan bagaimana bayi dapat bertahan dan berkembang di kemudian hari. ASI adalah sumber gizi utama bagi bayi prematur dan ASI dapat ditambahkan dengan human milk fortifier (Pelengkap Gizi Air Susu Ibu) untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi,” ujar Prof. Rinawati.

Ia menambahkan, jika ASI tidak tersedia, maka bisa diberikan ASI donor yang sudah melalui proses skrining.

Apabila ASI donor juga tidak tersedia, tenaga kesehatan dapat menyarankan pangan olahan untuk keperluan medis khusus bayi prematur.

“Penting bagi tenaga kesehatan untuk mempertimbangkan pilihan yang sudah teruji klinis dan didukung publikasi ilmiah,” jelas Prof. Rinawati. 

“Peran tenaga kesehatan sangat penting untuk mengedukasi dan mendampingi orang tua agar tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal,” sambung Dr.dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, Ahli Tumbuh Kembang Pediatri RSCM yang juga hadir di sana.

Pentingnya Kolaborasi Tenaga Kesehatan dan Orang Tua

Berkat komitmen tenaga kesehatan, bayi prematur diberikan kesempatan untuk berjuang sejak awal, dan keluarga mendapatkan dukungan terbaik.

“Nestlé percaya bahwa tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam membantu memberikan harapan bagi bayi prematur di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan dan pendampingan terbaik bagi bayi-bayi prematur yang membutuhkan perhatian khusus. Setiap langkah kecil mereka berarti besar bagi masa depan generasi yang lebih sehat dan tangguh,” ujar Vera N. Gozali, Category Marketing Manager LACTOGROW.

Selain tenaga kesehatan, kolaborasi bersama orang tua juga sangat penting agar bayi prematur tumbuh kuat. 

Dalam sesi berbagi inspirasi, Arumi Bachsin, aktris sekaligus ibu, menceritakan perjalanan emosionalnya dalam membesarkan sang buah hati yang lahir secara prematur.

“Menjadi ibu dari bayi prematur adalah perjalanan yang penuh tantangan dan emosi. Memberikan ASI eksklusif menjadi prioritas utama, meski tidak selalu mudah. Bayi prematur sering kali kesulitan menyusu, sehingga saya harus berjuang memompa ASI dan memberikannya sedikit demi sedikit,” ungkap Arumi. 

Ia menambahkan, “Saya merasakan dukungan yang luar biasa dari dokter dan tenaga kesehatan selama proses ini. Di balik rasa cemas dan lelah, ada momen-momen kecil yang begitu berharga seperti senyuman pertama, berat badan yang bertambah, dan tatapan mata yang penuh kasih.” 

Lebih lanjut sebagai bagian peringatan Hari Prematur Sedunia 2025, sebanyak 200 rumah sakit juga menerima “Little Bundle of Hope” berisi baju kanguru dan Booklet Grafik Fenton sebagai simbol kasih dan dedikasi dalam mendukung penerapan metode Kangaroo Care, yang membantu menjaga kehangatan dan kedekatan antara ibu dan bayi.

Melalui inisiatif ini, Nestlé Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian bayi di Indonesia.

Sejalan dengan tema global Nestlé, “Your Commitment, Their Hope”, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dukungan yang tepat sejak awal kehidupan dapat membawa harapan besar bagi masa depan hebat bayi-bayi prematur Indonesia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polisi: 1 Mata Elang yang Terluka Usai Dikeroyok di Kalibata Meninggal di RS
• 18 jam lalukumparan.com
thumb
Cuaca Bikin Harga Bahan Pokok Naik Jelang Nataru
• 23 jam lalumerahputih.com
thumb
Rekomendasi Drama China 2025 yang Wajib Ditonton, Dari Fantasi hingga Romansa
• 7 jam lalugrid.id
thumb
NASA JPL Luncurkan ROC untuk Misi Penjelajah Bulan dan Mars
• 22 jam lalumediaindonesia.com
thumb
SEA Games 2025: Menpora Tekankan Kehadiran Ketum Cabor Jadi Ukuran Komitmen Pembinaan
• 6 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.