Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab munculnya bibit siklon dan siklon tropis yang beberapa kali terdeteksi di sekitar wilayah Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan fenomena ini merupakan bagian dari pola musiman yang berulang setiap tahun.
Ia mengungkapkan, Indonesia berada di dua area pembentukan siklon tropis, yakni di belahan bumi utara (BBU) dan belahan bumi selatan (BBS).
“Belahan bumi utara mengalami musim siklon pada Juni hingga Desember, sementara belahan bumi selatan pada Desember hingga April. Bulan Desember menjadi titik tumpang tindih sehingga potensi munculnya dua bibit siklon sekaligus bisa terjadi,” ujar Guswanto dalam keterangan resmi yang diterima tvrinews.com melalui kanal BMKG, Jumat (12/12/2025).
Ia menambahkan, posisi gerak semu matahari yang saat ini berada di selatan turut meningkatkan suhu permukaan laut hingga melebihi 26,5°C. Suhu tersebut merupakan kondisi ideal bagi pertumbuhan awan konvektif yang memicu terbentuknya bibit siklon.
BMKG memastikan pemantauan dilakukan selama 24 jam dan terus memperbarui perkembangan Siklon Tropis Bakung maupun bibit siklon 93S.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, yang dapat dipicu oleh keberadaan dua sistem siklon tersebut.
Editor: Redaktur TVRINews




