DEPARTEMEN Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menggelar kegiatan MGEI Sharing Knowledge: Geological and Geophysical Survey, Geoscience Data Management in Gold Exploration pada Kamis, 27 November 2025. Acara ini menghadirkan para pakar dari Nusa Halmahera Minerals (NHM) dan PT Puncakbaru Jayatama (PTPJ) sebagai narasumber.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Tower 2 Lt. 2 ITS tersebut menghadirkan tiga pemateri yakni, Mohamad Gilang Firmansyah, S.Si., M.T. (Specialist – GIS & Data Management Mine Geology, NHM), Ir. Yoqi Ali Taufan, S.Si., M.T. (Senior Geophysicist, PTPJ) dan Zulkifli, S.T. (Senior Geologist, PTPJ).
Acara ini terbuka untuk umum dan diikuti sekitar 100 peserta. Bagi mahasiswa mata kuliah Eksplorasi Mineral dan Batubara (Teknik Geofisika) serta Pengantar Teknik Pertambangan (Teknik Pertambangan), kegiatan ini juga menjadi agenda wajib yang mendukung pemahaman praktis mereka.
Materi yang disampaikan narasumber tersusun dalam tiga bagian yang saling melengkapi. Mohamad Gilang Firmansyah memaparkan pentingnya manajemen data geosains terintegrasi, standardisasi database eksplorasi, hingga peran hybrid integrated mining data engineer dalam mendukung proses pengambilan keputusan di sektor eksplorasi modern.
Pada sesi berikutnya, Yoqi Ali Taufan memaparkan teknik survei geofisika, akuisisi dan interpretasi data, serta penerapannya pada eksplorasi emas. Sementara itu, Zulkifli membahas peran geologi dalam proses eksplorasi dan bagaimana data lapangan menjadi dasar permodelan dan keputusan teknis.
Gilang menekankan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjembatani teori akademik dengan praktik nyata di dunia tambang.
“NHM membawa perspektif lapangan yang nyata, termasuk bagaimana data eksplorasi, survei geofisika, dan manajemen database diterapkan langsung untuk mendukung operasi tambang secara efektif, aman, dan berkelanjutan. Kontribusi ini memperkaya wawasan akademik peserta dengan standar dan praktik yang dipakai di industri dunia nyata. Hal ini tentunya untuk memahami tantangan dan peluang karir kedepannya,” ujar Gilang.
Melalui forum ini, peserta mendapatkan gambaran menyeluruh tentang alur kerja eksplorasi emas modern, mulai dari pengambilan data lapangan, pemrosesan data geologi dan geofisika, hingga bagaimana informasi tersebut digunakan untuk mendukung keputusan teknis.
Para mahasiswa juga memperoleh insight mengenai teknologi terbaru, standar industri, serta kolaborasi geologi dan geofisika dalam meningkatkan efektivitas eksplorasi.
Salah satu peserta, Intana Auradita, mahasiswa Teknik Geofisika ITS, menyampaikan kesannya.
“Materi yang disampaikan dalam sesi sharing knowledge dari NHM dan PTPJ sangat menarik dan mudah dipahami, terutama bagi kami mahasiswa Geofisika. Penyajian melalui slide yang penuh visual membuat penjelasan semakin jelas dan tidak membosankan. Selain itu, sesi interaktif yang diselingi dengan pembagian doorprize menambah antusiasme peserta apalagi hadiah yang diberikan juga sangat menarik. Secara keseluruhan, acara ini sangat informatif, menyenangkan, dan memberikan banyak wawasan baru. Terima kasih banyak, Pak, atas ilmu dan pengalamannya,” ungkapnya. (RO/P-4)



