EtIndonesia. Pemilihan presiden Honduras kini telah menyelesaikan sekitar 99,4% penghitungan suara. Kandidat Partai Nasional yang mendapat dukungan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Nasry Asfura, unggul 1,3 persen. Sementara itu, partai berkuasa yang pro-Tiongkok hanya memperoleh kurang dari 20% suara. Namun, Presiden petahana Xiomara Castro menolak hasil tersebut dan menyatakan akan melaporkan apa yang ia sebut sebagai “kudeta pemilu” kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan organisasi internasional lainnya.
Meskipun hasil suara hampir final dan partai pro-Tiongkok meraih kurang dari seperlima suara, Castro tetap bersikeras bahwa pemilu ini tidak sah.
“Kami mengalami proses penuh ancaman, intimidasi, manipulasi hasil pemilu, dan pemutarbalikan kehendak rakyat. Tindakan ini membentuk sebuah kudeta pemilu. Kami akan mengajukan protes kepada PBB, Uni Eropa, Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS), dan organisasi internasional lainnya,” kata Presiden Honduras, Xiomara Castro.
Dengan penghitungan yang telah mencapai 99,4%, kandidat Partai Nasional Nasry Asfura yang berusia 67 tahun memperoleh 40,52% suara, unggul atas kandidat Partai Liberal Salvador Nasralla yang berusia 72 tahun dengan 39,2% suara—selisih sekitar 40.000 suara. Kedua kandidat dikenal memiliki hubungan baik dengan Taiwan. Namun, Nasralla juga secara terbuka menuduh adanya pelanggaran dalam proses penghitungan suara.
“Penghitungan khusus mulai besok, yang menggunakan 1.753 lembar formulir, pasti akan dimanipulasi dan dipalsukan, sama seperti yang sudah terjadi sejak 30 November. Komisi Pemilihan Nasional akan mengendalikan lokasi penghitungan melalui perusahaan ASD. Kami berharap setiap suara dihitung satu per satu,” kata Kandidat Partai Liberal, Salvador Nasralla.
Komisi Pemilihan Honduras harus mengumumkan pemenang paling lambat l 30 Desember. Presiden terpilih dijadwalkan dilantik pada Januari tahun depan, untuk masa jabatan 2026–2030. Sebelum proses verifikasi dan penghitungan khusus selesai, hasil sementara akan tetap berlaku. (Hui)
Laporan oleh Zhang Kexin dan Chen Lingzhi, NTD Asia-Pasifik

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426791/original/024464800_1764317618-8.jpg)


