JAKARTA - Material kayu gelondongan usai banjir di wilayah Aceh, Sumatera Utra, dan Sumatera Barat masih berserakan. Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu percepatan pemulihan pascabencana.
1. Kayu Gelondongan
Untuk membersihkan kayu gelondongan di wilayah terdampak banjir Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, pemerintah diminta melaksanakan mekanisme lelang terbatas atau seleksi terbuka. Hal ini lantaran volume material kayu yang berserakan sangat besar dan kompleks penanganannya.
Bila dihitung, pemerintah membutuhkan biaya besar dalam membersihkan kayu-kayu tersebut. Selain biaya, durasi pengerjaan yang panjang, serta ketersediaan tenaga dan alat pun besar. Ini disebut dapat berpotensi mengganggu prioritas kerja negara lainnya.
Karena itu, mekanisme lelang ini dinilai dapat mempercepat proses pemulihan pascabencana. Masyarakat terdampak berpotensi menghadapi dampak berkepanjangan jika penanganan tidak dilakukan secara cepat dan efektif.
"Pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait melakukan verifikasi ketat terhadap kemampuan teknis, operasional, dan finansial perusahaan sebelum penetapan pemenang lelang, guna memastikan efektivitas pelaksanaan di lapangan," ujarPengurus Mujadalah Kiai Kampung (MKK), Siti Zuhro, Jumat (12/12/2025).
Pelaksanaan kerja sama ini dilakukan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi, serta diawasi pihak berwenang. Hal ini untuk menghindari penyimpangan dan memastikan kepentingan negara serta masyarakat tetap menjadi prioritas utama.



