Andi Bayou Berencana Gelar Pameran Arsip Musik Secara Rutin 

tabloidbintang.com
2 jam lalu
Cover Berita

TABLOIDBINTANG.COM - Setelah sukses menghelat pameran arsip bertajuk “Beyond The Notes – Andi Bayou” di Andi Bayou Museum Yogyakarta pada 4–7 Desember 2025, musisi senior Andi Bayou menyampaikan niat untuk menjadikannya agenda berkelanjutan. “Ada kemungkinan pameran ini menjadi acara rutin, semacam agenda tahunan,” ujar Andi Bayou dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/12).

Pameran “Beyond The Notes” menampilkan perjalanan kreatif Andi Bayou selama lebih dari tiga dekade sebagai musisi, produser, arranger, dan komposer yang berpengaruh dalam lanskap musik Indonesia sejak 1990-an. Beragam arsip proses bermusiknya dibuka untuk publik, mulai dari instrumen, notasi, rekaman, foto, surat pribadi, hingga catatan yang menggambarkan dinamika ruang batinnya saat menciptakan karya.

Menurut Andi, pameran ini mengajak pengunjung memahami bahwa musik bukan sekadar karya final, tetapi perjalanan panjang yang dipenuhi disiplin dan pencarian makna. “Musik tidak berhenti pada nada. Ia adalah perjalanan spiritual yang menuntun manusia menemukan dirinya,” tuturnya.

Pameran tersebut sekaligus menandai 35 tahun perjalanan musikal Andi Bayou—dari meninggalkan kampung halaman menuju Jakarta, membangun karier dari nol, hingga mencapai puncak industri rekaman. Keputusan kembali ke Yogyakarta menjadi bagian dari pencarian makna baru dalam kehidupannya.

Koleksi yang ditampilkan mencakup alat musik, perangkat rekaman, master tape suara dan video, kaset, CD, buku, kliping media, hingga surat-surat pribadi yang kini menjadi bagian dari arsip permanen Museum Andi Bayou.

Kurator Rizky Farhan N.S. bekerja bersama Prodi Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta dalam perhelatan ini. Pameran dibuka langsung oleh Dr. Mikke Susanto dan dihadiri berbagai tokoh seni serta pengelola museum, termasuk Hajar Pamadhi, Budiharjo, Gatot Nugroho, Nanang Dwinarto, hingga musisi Iga Mawarni.

Museum Andi Bayou, yang berlokasi di Jl. Sejahtera Green Garden, Sumberan, Kasihan, Bantul, merupakan museum pertama di Indonesia yang berdiri atas inisiatif pribadi seorang seniman. Museum ini berfungsi sebagai ruang edukasi dan dokumentasi lintasan musikal Andi, sekaligus bagian dari sejarah keluarga dan musik nasional.

Andi Bayou, bernama lengkap R. Andi Haryo Setiawan, lahir di Yogyakarta pada 20 Agustus 1971 dari keluarga dokter. Meski tumbuh di lingkungan akademis, ia memilih jalur musik sebagai panggilan hidupnya. “Setiap nada menyimpan jejak batin. Setiap komposisi adalah doa,” kata Andi menutup penjelasannya.

Pameran ini bukan hanya dokumentasi perjalanan karier, tetapi juga ajakan untuk menafsirkan kembali hubungan antara manusia, bunyi, dan spiritualitas, sebuah tema yang selama ini melekat erat pada karya-karyanya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Lanud Raden Sadjad Kirim 5,5 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera
• 5 jam lalutvrinews.com
thumb
Soal Pengeroyokan Matel, Pramono Anung: Pemprov Tunggu Hasil Kepolisian
• 3 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Duduk Perkara Hotel Ayaka Suites Disita Kejagung, Dugaan Perkara TPPU Kredit Sritex Atas Nama Tersangka IKL
• 2 jam laludisway.id
thumb
Sopir MBG Tersangka Penabrak Siswa SDN 01 Kalibaru Ditahan, Terancam 5 Tahun Penjara
• 9 jam laluokezone.com
thumb
Tekanan Fundamental dan Sinyal Teknis Dukung Tren Bullish Emas
• 17 jam lalumediaapakabar.com
Berhasil disimpan.