Populer: Purbaya Minta Setahun Benahi Bea Cukai; Negosiasi Tarif AS

kumparan.com
23 jam lalu
Cover Berita

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta waktu satu tahun untuk perbaikan kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai). Ini menjadi salah satu berita populer kumparanBISNIS, Jumat (12/12).

Selain itu, berita tentang target Presiden Prabowo agar negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) rampung akhir tahun ini juga tak kalah menyita perhatian publik . Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis:

Purbaya Minta Setahun Perbaiki Bea Cukai

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah meminta waktu kepada Presiden Prabowo selama satu tahun untuk memperbaiki kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Permintaan ini muncul setelah adanya ancaman pembekuan instansi tersebut. Purbaya menilai sebenarnya pegawai Ditjen Bea dan Cukai memiliki kapasitas yang bagus dalam bekerja, namun mereka memerlukan lecutan agar kinerja mereka menjadi maksimal.

Ia menekankan bahwa langkah yang diambil saat ini adalah memperbaiki Bea Cukai semaksimal mungkin, termasuk dengan memasang teknologi dan melatih pegawai sebanyak mungkin. Purbaya menyatakan bahwa dia tidak khawatir karena pegawai di sana adalah orang-orang pintar. Namun, ia menambahkan, "Jadi gebuk-gebuk, dorong-doronglah," sebagai upaya untuk mendorong kinerja.

Jika dalam setahun ke depan tidak ada kemajuan signifikan dalam perbaikan kinerja, barulah pemerintah akan mempertimbangkan hal lain, seperti pembekuan Ditjen Bea Cukai. Sementara itu, pembicaraan lebih lanjut dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Rini Widyantini mengenai nasib pegawai ASN yang mungkin terdampak pembekuan belum perlu dilakukan karena fokusnya adalah perbaikan kinerja.

Prabowo Targetkan Negosiasi Tarif AS Rampung Akhir 2025

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan delegasi Indonesia akan kembali terbang ke Amerika Serikat pada pekan berikutnya untuk menuntaskan negosiasi tarif dagang . Presiden Prabowo Subianto menargetkan agar pembahasan negosiasi tarif resiprokal tersebut dapat rampung pada akhir tahun 2025 . Target ini ditekankan karena Indonesia menjadi negara ketiga yang mencapai kesepakatan ('make a deal') dengan AS .

Airlangga mengungkapkan bahwa negosiasi tarif ini mengedepankan kepentingan bersama bagi kedua negara, dan AS mengapresiasi posisi Indonesia dalam proses tersebut . Negosiasi ini melanjutkan capaian yang telah diraih pada 22 Juli, di mana Indonesia berhasil mendapatkan tarif sebesar 19 persen, yang merupakan penurunan dari tarif sebelumnya sebesar 32 persen .

Meskipun masih dalam proses negosiasi dan terdapat sejumlah pembatasan dari AS terhadap produk impor Indonesia, Airlangga memastikan bahwa ekspor tetap berjalan dan permintaan terhadap produk Indonesia tetap kuat . Sebagai contoh, ekspor furnitur, termasuk kayu meranti, masih diminati oleh pasar AS .


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Korlantas Polri Kirim Bantuan 1.500 Paket Sembako untuk Korban Bencana Sumatra
• 2 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Israel Ledakkan Mobil di Gaza, Klaim Komandan Senior Hamas Tewas
• 4 jam laludetik.com
thumb
Raih Capain Penting, Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih Jadi Momentum Kebangkitan Koperasi Indonesia
• 12 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Bangkok Jadi Tempat dengan Nama Terpanjang di Dunia, Kok Bisa?
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Prabowo Soroti Kesiapan Stok BBM & Harga Bahan Pokok Jelang Nataru
• 9 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.