Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menyatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirancang untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di tengah masyarakat.
Secara langsung, program MBG mempekerjakan warga lokal sebagai relawan dapur. Sementara secara tidak langsung, program MBG akan membuka banyak lapangan kerja dalam upaya penyediaan bahan-bahan baku untuk SPPG (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi).
“Kalau ini terjadi, pengentasan kemiskinan di kota akan terjadi. Bukan hanya pembukaan lapangan pekerjaan, tapi sebetulnya Program MBG ini adalah jalan tol pengentasan kemiskinan,” kata Nanik Sudaryati Deyang dalam pengarahannya di acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (13/3).
Nanik menjelaskan bahwa setiap dapur MBG diwajibkan merekrut 47 orang warga yang tinggal di sekitar dapur sebagai relawan.
Mereka akan bertugas sebagai pencuci ompreng, penerima dan pencuci bahan makanan, menyiapkan dan memotong bahan makanan, memasak, membagi makanan dalam proses pemorsian, serta mengantarkan MBG ke sekolah-sekolah penerima manfaat. Meskipun ada pengurangan jumlah penerima manfaat, SPPG dilarang memecat para relawan dapur tersebut.
Secara tidak langsung, program MBG juga membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat. Sebab, setiap SPPG akan membutuhkan pasokan bahan baku makanan yang cukup banyak, apalagi jika seluruh SPPG di wilayah tersebut telah beroperasi sepenuhnya.
Misalnya, untuk kebutuhan buah saja, satu SPPG membutuhkan 2 sampai 3 kuintal, begitu pula kebutuhan tempe, tahu, telur, dan sebagainya.
“Jadi tidak usah berebut dapur, sekarang yang paling menggiurkan itu sebenarnya adalah menyiapkan bahan baku,” kata Nanik.
Menurut Nanik, masalah kemiskinan perkotaan memang cukup pelik. Karena keterbatasan lahan, satu-satunya jalan untuk mengentaskan kemiskinan di kota adalah dengan menjadikan masyarakat bekerja.
Dengan adanya program MBG ini, lapangan pekerjaan dapat terbuka, sehingga masyarakat bisa bekerja di dapur maupun sebagai tenaga kerja dalam penyediaan bahan baku pangan.




