Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memperkuat sinergi lintas sektor dalam rangka persiapan Operasi Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Kolaborasi ini ditujukan untuk memastikan perjalanan masyarakat selama periode libur akhir tahun berlangsung aman, selamat, dan lancar.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya kerja sama antarinstansi dalam mendukung kelancaran angkutan Nataru. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Media Gathering Korlantas Polri di NTMC Polri, Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.
“Harapan kami, penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dapat berjalan dengan selamat, aman, dan lancar. Kolaborasi antar lembaga harus terus diperkuat demi pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Menhub Dudy dalam keterangan tertulis, Sabtu, 13 Desember 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Kemenhub dan Korlantas Polri membahas sejumlah potensi titik kepadatan yang diperkirakan muncul selama periode Nataru. Setidaknya terdapat empat kawasan yang menjadi perhatian utama karena tingginya mobilitas masyarakat, yakni jalan tol dan jalur arteri, pelabuhan dan penyeberangan, tempat ibadah, serta kawasan wisata dan pusat perayaan tahun baru.
Menhub Dudy menyebut forum koordinasi ini menjadi sarana penting bagi para pemangku kepentingan transportasi untuk menyampaikan kesiapan dan langkah antisipasi yang telah disusun menjelang Nataru.
“Kegiatan ini menjadi wadah komunikasi bagi seluruh pengelola dan pengawas transportasi untuk menyampaikan apa saja yang telah dan akan kami lakukan dalam menghadapi Angkutan Nataru 2025/2026,” jelasnya.
Lebih lanjut, Menhub Dudy bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho memaparkan empat strategi utama dalam mengantisipasi potensi keramaian. Pertama, penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol dan jalur arteri sebagai fokus utama pengendalian arus kendaraan.
Kedua, memastikan kelancaran layanan penyeberangan di pelabuhan, khususnya pada lintasan padat seperti Merak–Ciwandan–BBJ dan Ketapang–Gilimanuk. Berbagai skenario pengaturan telah disiapkan, mulai dari penataan antrean, pengaturan akses keluar-masuk pelabuhan, hingga koordinasi operasional dengan para operator, termasuk antisipasi terhadap cuaca buruk.
Poin ketiga adalah pengamanan tempat ibadah serta pengaturan mobilitas masyarakat saat puncak perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, posko terpadu, tim gabungan, dan personel pengamanan telah disiagakan di berbagai titik.
Sementara poin keempat difokuskan pada pengelolaan arus menuju dan dari destinasi wisata yang diperkirakan meningkat setelah puncak hari raya. Pengaturan lalu lintas, penempatan petugas, serta penguatan informasi perjalanan dilakukan agar masyarakat dapat memilih rute dan waktu perjalanan yang lebih aman.
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menambahkan, sejumlah rekayasa lalu lintas telah disiapkan dan akan diterapkan secara situasional sesuai kondisi di lapangan.
“Rekayasa yang disiapkan antara lain one way, contra flow, buka-tutup jalan, hingga pembatasan dan pengaturan angkutan barang yang melintas di jalur utama,”ungkapnya.
Kegiatan koordinasi ini turut dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan, serta sejumlah pengamat dan akademisi, di antaranya Dharmaningtyas, Ellen Tangkudung, dan Rocky Gerung.
Editor: Redaktur TVRINews





