Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyiapkan rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp250 miliar di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan.
Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy menyampaikan bahwa langkah buyback tersebut diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada investor terhadap nilai fundamental saham perseroan sekaligus menjaga stabilitas harga saham di pasar.
“Buyback diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental,” ujar Kartika dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (13/12/2025).
Berdasarkan keterbukaan informasi tersebut, periode buyback direncanakan berlangsung selama maksimal tiga bulan, yakni mulai 16 Desember 2025 hingga 15 Maret 2026, sesuai dengan ketentuan POJK No. 13/2023 dan POJK No. 29/2023.
Perseroan akan menggunakan dana internal untuk membiayai aksi korporasi ini. Kalbe memperkirakan pelaksanaan buyback berpotensi menurunkan pendapatan bunga sekitar Rp2,97 miliar setelah periode pembelian kembali saham berakhir. Namun, manajemen menilai dampak tersebut tidak bersifat material terhadap kinerja perseroan.
Dari sisi kinerja per saham, Kalbe memproyeksikan laba per saham (earning per share/EPS) secara proforma berpotensi meningkat menjadi Rp70,42 per saham apabila buyback dilaksanakan sepenuhnya. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan EPS tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 sebesar Rp70,16 per saham.
Baca Juga
- Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Bakal Buyback Saham Rp140 Miliar
- Alfamart (AMRT) Bakal Buyback Saham Rp1,5 Triliun
- Siasat Buyback Saham Emiten Berkocek Tebal ASII, UNTR, BBCA, hingga ITMG
Kartika menambahkan, selain memperkuat kepercayaan investor, buyback juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam pengelolaan modal jangka panjang. Saham treasuri hasil buyback dapat dialihkan kembali di masa mendatang dengan nilai optimal guna meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Dalam pelaksanaannya, pembelian kembali saham akan dilakukan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan jasa perantara pedagang efek. Perseroan menegaskan harga buyback akan dilakukan pada tingkat yang dianggap wajar sesuai ketentuan regulator pasar modal.
Di lantai Bursa, saham KLBF terpantau menguat 2,20% atau 25 poin ke level Harga Rp1.160 per lembar pada penutupan perdagangan Jumat (12/12/2025). Kendati begitu, sepanjang tahun berjalan 2025, emiten farmasi itu tercatat terkoreksi 13,43%.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



