ABM Investama (ABMM) Kantongi Kredit Rp4,2 Triliun untuk Perkuat Struktur Keuangan

wartaekonomi.co.id
22 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT ABM Investama Tbk (ABMM) bersama anak usahanya, PT Cipta Kridatama, resmi mengamankan fasilitas pembiayaan sindikasi senilai Rp4,2 triliun. Kesepakatan ini ditandatangani pada 12 Desember 2025, seperti disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan ABMM, Boogee Garystho Priyono.

"Pada tanggal 12 Desember 2025, PT ABM Investama Tbk, PT Cipta Kridatama yang merupakan perusahaan terkendali langsung Perseroan, dan para penanggung telah menandatangani Perjanjian Kredit Fasilitas Pembiayaan Sindikasi dari beberapa Lembaga Keuangan Perbankan dalam negeri senilai ekuivalen IDR4.200.000.000.000 dengan Opsi Akordeon senilai IDR1.000.000.000.000," ujar Boogee. 

Ia menambahkan bahwa nilai fasilitas tersebut setara 36,03% dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan interim September 2025. Fasilitas tambahan melalui Opsi Akordeon dapat digunakan maksimal dua tahun setelah syarat-syaratnya dipenuhi dan memperoleh persetujuan kreditur. 

Baca Juga: IMF Peringatkan Bahaya Stablecoin Dolar: Picu Arus Modal Keluar dari Negara Berkembang

Boogee menjelaskan bahwa fasilitas ini memberi dampak positif bagi struktur keuangan perusahaan. "Dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut adalah adanya penurunan marjin dan reprofiling jangka waktu fasilitas kredit dalam rangka menurunkan biaya keuangan dan memperkuat neraca keuangan," tuturnya.

Transaksi ini tidak membutuhkan penilai independen maupun persetujuan RUPS karena fasilitas diperoleh langsung dari lembaga perbankan. Ketentuan tersebut sesuai Pasal 11 huruf b POJK 17/2020, yang mengecualikan transaksi semacam ini dari keharusan menentukan nilai wajar ataupun melakukan uji kewajaran tambahan.

Baca Juga: OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh Melambat di Oktober 2025 Hanya 7,36%

Sebagai informasi, ABMM tengah menghadapi tekanan pada kinerjanya. Hingga kuartal III 2025, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat merosot menjadi US$42,20 juta, jauh di bawah perolehan US$111,92 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini sejalan dengan melemahnya pendapatan kontrak dari pelanggan, yang turun dari US$893,52 juta menjadi US$781,64 juta.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polrestabes Surabaya Ungkap Sindikat Pengoplos LPG Bersubsidi 3kg ke 12kg
• 10 jam lalutvrinews.com
thumb
Keluh Kesah Warga Tangsel Gara-gara Tumpukan Sampah
• 1 jam laludetik.com
thumb
Kerja Sama Ekonomi hingga Investasi RI-Rusia Tunjukkan Tren Positif
• 11 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
BNPB Sebut Sejumlah Jembatan Bailey di Bireun Aceh Ditargetkan Rampung Pekan Ini
• 22 jam laluidxchannel.com
thumb
Polri Gandeng WWF Salurkan Puluhan Ton Logistik bagi Warga Terdampak Bencana Sumatera
• 12 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.