Tumpukan sampah di sekitar flyover Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), menimbulkan dampak buruk bagi warga. Salah satu dampaknya yakni membuat pelanggan warung kopi milik salah satu warga kabur.
"Ya nggak ada (yang beli). Sebelum ada sampah mah rame di sini," kata pemilik warung kopi, Rini, saat ditemui detikcom di kolong flyover Ciputat, Tangsel, dekat tumpukan sampah, Sabtu (13/12/2025).
Rini mengatakan tumpukan sampah tersebut sudah tiga hari tak diangkut oleh petugas. Dia pun mengaku sangat terganggu akibat kondisi itu.
"Jelas mengganggu. Bukan cuma bau, tapi pelanggan saya juga pada kabur. Biasanya ada aja ojol-ojol nongkrong di warung sini sambil nunggu orderan, lah ini mah sekarang boro-boro," tutur Rini.
Akibat tumpukan sampah yang membuat warungnya sepi, hal itu berpengaruh besar pada pendapatan sehari-hari. Dia mengaku pendapatannya turun drastis.
"Ada sehari 150 ribu mah, cukup buat makan sama jajan anak sekolah. Pas ada sampah ini mah kacau, sehari cuma 50 ribu. Untung aja anak libur sekolah hari ini, jadi duitnya bisa full buat makan," jelas Rini.
Rini pun merasa heran mengapa hingga tiga hari lamanya tumpukan sampah tersebut tak kunjung diangkut oleh petugas. Padahal biasanya, kata dia, petugas rutin mengangkut sampah di lokasi itu sehari dua kali, pagi dan malam.
Rini menjelaskan dirinya ikut menjadi relawan dengan membantu mengingatkan warga agar tidak lagi membuang sampah di kolong flyover Ciputat. Menurutnya, semakin besar tumpukan sampah, semakin berisiko mengganggu pengendara yang melintas.
"Kalau ada kita di sini, kita bilangin supaya nggak buang di sini. Kita jadi relawan juga, dan akhirnya nggak makin tinggi," tutur Rini.
"Kadang-kadang juga kita bantu pinggirin sampahnya kalau memang sudah agak ke jalan. Kan makin tinggi, suka pada jatuh, takutnya ganggu motor atau mobil yang lewat. Daripada celaka, kita pinggirin," imbuhnya.
(kuf/aik)
