Alasan Superman Bukan Superhero Biasa

tabloidbintang.com
19 jam lalu
Cover Berita

TABLOIDBINTANG.COM - "Superman = Hope; Supergirl = Dope,” tulis seorang warganet hanya beberapa menit setelah DC Studios merilis teaser trailer perdana Supergirl yang dibintangi Milly Alcock pada Jumat (12/12). Komentar tersebut langsung viral, mengumpulkan lebih dari 48 ribu tanda suka dan ratusan balasan. Bagi generasi milenial hingga generasi yang lebih tua, kata dope berarti “keren”. Namun dalam konteks Supergirl, maknanya bisa lebih jauh—bahkan merujuk pada kebiasaan Kara Zor-El yang digambarkan memiliki masalah dengan alkohol.

Berbeda dari kebanyakan pahlawan super, Supergirl bukanlah sosok yang sejak awal bercita-cita menjadi penyelamat dunia. Justru di situlah letak keunikannya.

Siapa Supergirl?

Untuk memahami Supergirl, tak bisa dilepaskan dari sosok Superman. Clark Kent dikenal sebagai makhluk paling kuat di Bumi—mampu melompati gedung tinggi, lebih cepat dari peluru, dan lebih kuat dari lokomotif. Namun kekuatan itu dibentuk oleh didikan keluarga yang penuh nilai moral dan kerendahan hati.

Sebaliknya, Supergirl—menurut deskripsi karakter DC—adalah “bagaimana jadinya jika Superman tiba di Bumi saat remaja, lengkap dengan sikap pemberontakan dan emosinya?” Kara Zor-El dikirim ke Bumi dari planet Krypton yang sekarat. Berpindah tempat dan mencari pijakan hidup bukanlah hal mudah baginya, layaknya harus terus berpindah sekolah dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Hubungan dengan Superman

Supergirl memiliki hubungan darah langsung dengan Superman. Ia adalah sepupu pertama Clark Kent.

Usia dan Generasi

Supergirl digambarkan sebagai bagian dari Generasi Z. Usianya 23 tahun. Dalam teaser trailer, Kara terlihat mabuk di sebuah planet dengan matahari merah, ditemani hewan peliharaannya yang bandel, Krypto. Adegan ini menegaskan sisi liarnya yang jarang terlihat pada sosok pahlawan super perempuan.

Kekuatan Supergirl

Kara memiliki seluruh kekuatan Superman—kekuatan fisik luar biasa, kecepatan tinggi, dan indra yang tajam. Dalam teaser, ia terlihat menggunakan penglihatan panas untuk melindungi Ruthye. Namun, tidak seperti Superman, ia masih belajar mengendalikan kekuatannya. Disiplin bukanlah keunggulan utamanya. Ia muda, impulsif, dan masih sering melakukan kesalahan—meski telah berkali-kali menyelamatkan dunia, termasuk hal-hal kecil seperti menyelamatkan kucing.

Beda dengan Superman

Meski memiliki kekuatan yang sama, karakter Superman dan Supergirl sangat kontras. “Dia melihat kebaikan dalam semua orang. Aku melihat kebenaran,” ujar Kara tentang sepupunya. Milly Alcock menjelaskan bahwa perbedaan ini berakar dari latar belakang hidup mereka.

“Kara dibesarkan di planet yang sedang sekarat. Semua orang yang pernah ia kenal dan cintai telah meninggal. Itu membuatnya menjadi pribadi yang sinis dan keras,” kata Alcock. Kepercayaan bukan hal yang mudah bagi Kara. Ia cenderung skeptis dan memasang jarak dengan orang lain, kebalikan dari Clark Kent yang mudah percaya dan dibesarkan dalam lingkungan yang aman.

“Clark selalu berharap yang terbaik dari orang lain. Kara tidak pernah berpura-pura. Jika ia sedang tidak baik-baik saja, semua orang akan tahu,” tambah Alcock.

Tak Ingin Menjadi Pahlawan

Hal paling membedakan Supergirl dari pahlawan super lainnya adalah sikapnya terhadap peran tersebut. Ia tidak menginginkan gelar pahlawan. Alcock mengaku sisi ini sangat dekat dengan pengalaman pribadinya sebagai aktor.

“Kara tidak ingin menjadi pahlawan. Ia harus menghadapi ekspektasi besar yang membuatnya merasa tidak layak. Ia harus menjadi pahlawan bagi kisah hidupnya sendiri,” ujarnya.

Sutradara Craig Gillespie bahkan menyebut Supergirl sebagai anti-hero. “Ia lari dari peran itu. Ketika kita bertemu dengannya, ia sedang berada di titik terendah hidupnya dan dengan enggan terseret kembali ke dunia kepahlawanan. Perjalanan menemukan jati diri itulah yang menarik, dan prosesnya tidak sempurna,” kata Gillespie.

Inspirasi bagi Perempuan Muda

Supergirl bukan sosok yang sempurna—dan justru itulah kekuatannya. Ia bukan pahlawan dewa yang tak tersentuh, melainkan figur yang rapuh, penuh cela, dan manusiawi.

“Kita membutuhkan pahlawan yang memiliki kekurangan,” ujar Alcock. Menurutnya, Supergirl menyampaikan pesan penting bagi perempuan muda bahwa ketidaksempurnaan bukanlah kelemahan. Di tengah tuntutan untuk selalu tampil sempurna, Kara Zor-El hadir sebagai sosok yang berani merangkul kekurangannya.

Hal ini juga diamini oleh co-CEO DC Studios, James Gunn. Ia menyoroti bahwa pahlawan super perempuan kerap digambarkan terlalu sempurna dibandingkan karakter laki-laki. “Melihat sosok perempuan yang berantakan, tidak sempurna, namun memiliki jiwa yang indah, terasa sangat jujur dan menyentuh,” ujarnya.

Supergirl memang nyaris tak terkalahkan. Namun ia juga rentan. Dan publik harus bersabar hingga musim panas tahun depan untuk benar-benar mengenalnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
EV terus tumbuh, strategi pengolahan limbah baterai harus diperhatikan
• 23 jam laluantaranews.com
thumb
Ketok Palu Perda Riset, DPRD Minta Pemda DIY Perbanyak Penelitian untuk Kebijakan Strategis
• 2 jam lalurepublika.co.id
thumb
Presiden Prabowo Blak-blakan soal Penanganan Banjir: Tak Bisa Sekejap, Saya Tidak Punya Tongkat Nabi
• 9 jam lalukompas.tv
thumb
Menko Pangan Tinjau Posko Pengungsian di Aceh Tamiang dan Langsa
• 15 jam lalumetrotvnews.com
thumb
LPDB Koperasi Siap Kawal Penguatan Ekosistem Usaha Muda melalui Gerai Kopdes Merah Putih
• 21 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.