Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas pengiriman bantuan Kementerian Pertanian tahap II untuk penanganan bencana di Sumatra melalui KRI Surabaya 591 dari Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Bantuan tersebut akan didistribusikan ke Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat dengan estimasi waktu perjalanan sekitar enam hari sebelum selanjutnya disalurkan ke wilayah terdampak berdasarkan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah setempat.
“Hari ini kami memberangkatkan bantuan ke Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. Ke depan akan ada pengiriman lanjutan. Bantuan Kementerian Pertanian ini berasal dari pegawai Kementerian Pertanian dan mitra strategis yang memberikan sumbangan secara langsung,” kata Mentan Amran saat melepas keberangkatan bantuan.
KRI Surabaya 591 dijadwalkan berlayar dari Tanjung Priok menuju Belawan, Sumatra Utara, kemudian ke Aceh, dan dilanjutkan ke Sumatra Barat. Distribusi bantuan ke titik-titik penerima akan dilakukan setelah kapal tiba di masing-masing daerah tujuan.
Mentan Amran menjelaskan, pada tahap II ini Kementerian Pertanian mengirimkan 153 truk logistik dengan nilai hampir Rp10 miliar. Bantuan mencakup kebutuhan pokok dan perlengkapan darurat, antara lain beras kemasan lima kilogram, minyak goreng, obat-obatan, mi instan, abon, sosis, gula, biskuit, telur, air mineral, susu, selimut, pakaian, genset, terpal, kasur, serta perlengkapan anak.
“Seluruh bantuan ini disiapkan berdasarkan hasil koordinasi dengan BNPB dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah terdampak,” ujar Amran.
Ia menambahkan, total bantuan Kementerian Pertanian yang telah dikirimkan pada tahap I dan tahap II mencapai Rp44 miliar. Bantuan tahap I sebelumnya disalurkan melalui jalur udara menggunakan pesawat Hercules serta jalur laut melalui KRI Aceh dan telah diterima di lokasi terdampak.
Menurut Amran, pengiriman tahap II ini merupakan kelanjutan dari upaya percepatan penanganan bencana untuk memastikan bantuan tiba secara tepat waktu dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Seluruh bantuan dikawal mulai dari proses pengiriman hingga distribusi di lapangan. Tim kami berada di lokasi untuk memastikan barang diterima lengkap sesuai laporan,” katanya.
Selain bantuan dari Kementerian Pertanian, pemerintah juga menyalurkan bantuan dari APBN senilai Rp1,2 triliun yang terdiri atas bantuan reguler dan non-reguler. Bantuan non-reguler diberikan berdasarkan permintaan pemerintah daerah, termasuk tambahan beras dan minyak goreng untuk Aceh dan Sumatra Utara.
“Permintaan tambahan dari daerah diproses sesuai mekanisme tanggap darurat,” ujar Amran.
Ia juga menyampaikan bahwa distribusi bantuan melibatkan koordinasi lintas instansi, termasuk dukungan TNI dan Polri, untuk memastikan mobilisasi logistik berjalan sesuai rencana.



