Jakarta, VIVA – Upaya bantuan bagi korban bencana banjir dan longsor di Aceh serta Sumatra Utara terus disalurkan. Salah satunya dengan menyalurkan perangkat internet satelit Starlink.
Bantuan tersebut ditujukan untuk menjaga akses komunikasi warga di tengah terputusnya jaringan telekomunikasi di sejumlah wilayah terdampak. Direktorat Tanggap Bencana DPP PSI, Anthony Norman Lianto, menegaskan bahwa komunikasi menjadi kebutuhan krusial dalam kondisi darurat bencana. Menurutnya, keterbatasan jaringan dapat menghambat warga untuk berkomunikasi dengan keluarga maupun mengakses informasi penting.
“Karena dalam situasi bencana, komunikasi telah menjadi kebutuhan yang mendasar selain makanan, air bersih, dan obat. Komunikasi dibutuhkan untuk menghubungi sanak saudara, meminta bantuan, dan mencari informasi kedaruratan,” ujar Anthony, Sabtu, 13 Desember 2025.
Anthony menjelaskan, saat ini perangkat Starlink telah mulai didistribusikan ke sejumlah posko PSI yang berada di wilayah terdampak. Ke depan, PSI berencana menambah jumlah perangkat agar akses internet dapat menjangkau lebih banyak warga.
“Sementara ini telah terdistribusi beberapa Starlink di posko-posko PSI dan akan dikirimkan lagi dalam waktu dekat,” ujarnya.
Namun, proses distribusi bantuan tersebut tidak berjalan tanpa hambatan. Kerusakan infrastruktur akibat bencana, terutama akses jalan yang terputus, menjadi kendala utama dalam pengiriman perangkat ke lokasi-lokasi tertentu.
“Kendalanya adalah banyak akses terpotong sehingga menyulitkan distribusi bantuan terutama Starlink,” tutur Anthony.
Meski demikian, PSI memastikan warga tetap dapat memanfaatkan layanan internet melalui posko-posko yang telah dilengkapi Starlink, khususnya di daerah yang hingga kini masih mengalami gangguan jaringan komunikasi.
“Posko-posko PSI sebagian besar dilengkapi Starlink, saat ini pelan-pelan sinyal sudah pulih tapi kami terus sediakan Starlink di tempat-tempat yang terputus akses internetnya,” katanya lagi.




