Pedagang di Kalibata Kais Puing Warung yang Terbakar: Cari Barang Sisa untuk Dijual

kompas.com
19 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang yang kiosnya dibakar dalam kericuhan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, kini sibuk mengais puing-puing bangunan yang kini telah hangus.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Sabtu (13/12/2025) siang, sejumlah pedagang terlihat mengunjungi kios mereka yang kini rata dengan tanah.

Para pedagang itu baru bisa memasuki area kios yang biasanya mereka gunakan untuk berjualan pada Sabtu siang ini.

Garis polisi pun masih melintang, menjadi pemisah dengan kios-kios yang kini dindingnya berubah menjadi warna hitam dan menimbulkan bau hangus.

Baca juga: Detik-detik Malam Mencekam di Kalibata, Buntut Mata Elang Tewas Dikeroyok

Para pedagang terlihat menggunakan sarung tangan berwarna putih untuk melindungi tangan saat mengais puing bangunan.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=pengeroyokan, Kalibata, anggota polisi, mata elang dikeroyok, mata elang dikeroyok di Kalibata, kalibata rusuh, mata elang kalibata, pengeroyokan mata elang, Pengeroyokan mata elang Kalibata, pengeroyokan mata elang di kalibata&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMy8xNjA1MjcxMS9wZWRhZ2FuZy1kaS1rYWxpYmF0YS1rYWlzLXB1aW5nLXdhcnVuZy15YW5nLXRlcmJha2FyLWNhcmktYmFyYW5nLXNpc2E=&q=Pedagang di Kalibata Kais Puing Warung yang Terbakar: Cari Barang Sisa untuk Dijual§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Besi-besi dari rak yang tersisa kini dibengkokkan dan dikumpulkan menjadi satu.

Bukan untuk digunakan kembali, tetapi agar bisa dijual kembali ke pengepul kiloan untuk menyambung hidup setelah usahanya terpaksa berhenti.

Barang-barang bekas yang telah hangus terbakar seperti gas elpiji, kaleng penyimpan bahan makanan, dan barang-barang lain pun berserakan di sisi jalan.

Baca juga: Terungkapnya 6 Polisi Keroyok Mata Elang Berujung Ricuh di Kalibata

Asmo (30), seorang karyawan warung pecel pincuk, turut sibuk mengais sisa-sisa kebakaran di antara puing-puing kios tempatnya bekerja.

Bersama empat rekan kerjanya yang lain, Asmo berusaha mencari besi-besi sisa reruntuhan yang masih bisa diselamatkan.

"Ini kita cuma ngambil-ngambilin besi saja, enggak ada lagi yang (tersisa)," ujar Asmo saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (13/12/2025).

Asmo mengaku instruksi untuk mengambil sisa barang ini datang dari pemilik kios.

Baca juga: Pengeroyokan Mata Elang di Kalibata Rusak Puluhan Fasilitas, Ini Daftarnya

Namun, karena hampir seluruh peralatan masak dan tabung gas hangus terbakar, hanya besi tua yang bisa mereka kumpulkan.

Uang hasil penjualan besi kiloan itu rencananya akan dibagi rata kepada lima karyawan yang kini kehilangan pekerjaan.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

"Sebenarnya dirongsokin besi-besi kayak gini hasilnya enggak seberapa. Tapi kan lumayan buat beli-beli makanan, rokok. Kita di sini juga nganggur sudah berapa hari ini," tutur Asmo.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BPBD Jatim Kirim 140 Ton Bantuan ke Wilayah Terdampak Bencana Sumatra
• 18 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Cara Cek Bansos 2025 di Website Kemensos
• 22 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Banpres Tali Kasih Natal Dibagikan ke Tangsel hingga Deli Serdang
• 16 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Program TJSL Bank Mandiri Jangkau 5.000 Anak Lewat Khitanan Massal Nasional
• 19 jam laludisway.id
thumb
Ziarah Makam Cut Nyak Dien, Plt Setjen MPR Kenang Jasa bagi Kaum Perempuan
• 11 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.