Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyebut kerugian yang timbul dari kerusuhan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12) malam lebih dari Rp 1 miliar.
“Secara umum sudah dilakukan estimasi penghitungan lebih kurang hampir Rp 1,2 miliar dari total kerugian yang warung, sepeda motor dan mobil serta kaca warga kemarin,” ucap Budi di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (13/12).
Namun, angka ini menurut Budi belum final karena penyidikan belum bisa dilakukan secara maksimal mengingat kondisi warga yang masih trauma.
“Ini masih akan kita tunggu karena memang atas kejadian insiden kemarin warga sekitar masih trauma, kita masih menunggu laporan-laporan. Kalau laporan polisi itu sudah masuk, pasti penyidik Polda Metro akan turun dan akan melakukan proses upaya paksa terhadap pelaku-pelaku pembakaran tersebut,” ucap Budi.
Ada 9 kios UMKM, 1 mobil, dan 6 motor yang terbakar pada kerusuhan malam itu. Selain itu, ada pula beberapa rumah warga yang rusak, seperti mengalami kaca pecah.
Kerusuhan bermula dari pengeroyokan terhadap 2 mata elang (matel) atau debt collector hingga tewas yang dilakukan oleh 6 anggota Yanma Polri. Mereka adalah JLA, RGW, IAB, IAM, BN, dan AM. Keenam anggota itu mengeroyok kedua matel karena motor tersangka AM mau ditarik.
Teman-teman kedua matel itu pun tak terima dengan kejadian itu sehingga melakukan kerusuhan di lokasi. Awalnya mereka menduga para warga lah yang melakukan pengeroyokan, juga kesal karena para warga membiarkan kedua temannya dikeroyok.
Kini, keenam anggota Yanma itu sudah ditetapkan sebagai tersangka pengeroyokan. Sementara, pelaku kerusuhan belum ada yang diamankan.




