Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani menyalurkan langsung bantuan 5.000 paket sembako dan obat-obatan untuk masyarakat terdampak bencana di Aceh. Ia menyebut kondisi pascabencana masih memprihatinkan dan membutuhkan bantuan dari semua pihak.
Dalam tinjauan ke Aceh, Ahmad Muzani turut didampingi Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Kesehatan Benny Oktavianus, serta anggota MPR lainnya.
Diketahui, MPR RI menyalurkan 15 ribu paket bantuan ke tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Masing-masing provinsi menerima 5.000 paket. Khusus Aceh, bantuan didistribusikan sebanyak 2.000 paket untuk Aceh Utara, 2.000 paket untuk Aceh Tamiang, dan 1.000 paket untuk Aceh Timur.
Ahmad Muzani mengatakan, hasil peninjauan menunjukkan seluruh wilayah Aceh Utara terdampak bencana. Sebanyak 25 kecamatan mengalami kerusakan berat dan dua kecamatan mengalami kerusakan ringan.
"Aceh Utara itu terdiri dari 27 kecamatan. Sebanyak 25 kecamatan terdampak parah dan dua kecamatan terdampak ringan. Artinya, seluruh kabupaten terdampak bencana," ujar Muzani usai peninjauan lapangan.
Menurutnya, saat ini lebih dari 100 ribu warga mengungsi. Sebagian besar pengungsi tersebut belum tertampung di hunian sementara (huntara). Akibatnya, para pengungsi terpaksa menumpang di rumah kerabat, sekolah, hingga masjid yang berada di lokasi lebih tinggi dan tidak terdampak banjir.
"Kondisi mereka saat ini sangat memprihatinkan. Rumah hancur, lahan pertanian rusak, ternak musnah, bahkan ada anggota keluarga yang meninggal dan hilang. Secara psikologis, mereka kehilangan semangat hidup," ungkapnya.
Masyarakat berharap akses jalan desa, kecamatan, hingga kabupaten dapat segera dipulihkan untuk mendukung aktivitas dan distribusi bantuan. Warga juga berharap pemerintah dapat membangun rumah singgah sementara karena sebentar lagi memasuki bulan Ramadan.
"Karena itu, mereka berharap kepada pemerintah pusat untuk segera membangun rumah-rumah yang mereka tinggalkan atau yang hancur akibat bencana tersebut," papar Muzani.
Muzani yang juga Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Gerindra itu turut menyinggung pemulihan sektor pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tengah menyalurkan perlengkapan sekolah (school kit) lengkap bagi anak-anak terdampak agar dapat kembali menimba ilmu.
"Mereka juga berharap sekolah-sekolah bisa segera diaktifkan kembali, karena pendidikan anak-anak tidak boleh terhenti akibat bencana," tutur Muzani.
"Tadi juga disampaikan, BPJS Kesehatan akan digratiskan bagi masyarakat terdampak dan pelayanan kesehatan dipastikan tetap maksimal. Selain itu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan menggratiskan layanan sertifikasi tanah bagi warga terdampak bencana," lanjutnya.
Dalam penanganan status tanggap bencana, Ahmad Muzani turut mengapresiasi dukungan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, BNPB, Kementerian Sosial, relawan, lembaga sosial, hingga perorangan. Hal itu, menurutnya, menegaskan semangat gotong royong bangsa Indonesia.
"Kami berbangga bahwa kegotongroyongan dan sifat saling menolong bangsa Indonesia tidak pernah pudar. Itulah kebanggaan kita, itulah yang kita miliki sebagai warisan yang harus kita pertahankan, yakni kegotongroyongan," kata Muzani
(aik/dhn)




