Batam: Duet kepemimpinan Amsakar Achmad sebagai Kepala BP Batam/Wali Kota dan Li Claudia Chandra sebagai Wakil Kepala BP Batam/Wakil Wali Kota berhasil meningkatkan investasi dan menata pembangunan Kota Batam melalui reformasi birokrasi, penegakan regulasi pembangunan, dan penguatan pelayanan perizinan yang terdigitalisasi.
Mendampingi Amsakar Achmad dalam memimpin Kota Batam , Li Claudia Chandra adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam. Ia juga merupakan Wakil Kepala BP Batam perempuan pertama.
Sebelumnya, posisi Wali Kota, Wakil Wali Kota, Kepala BP Batam, dan Wakil Kepala BP Batam selalu dijabat oleh seorang pemimpin laki-laki. Pencapaian ini menjadikannya figur pionir kepemimpinan perempuan di jajaran eksekutif Kota Batam.
Li Claudia Chandra saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala BP Batam dan Wakil Wali Kota Batam untuk periode 2025-2030, setelah resmi dilantik pada Februari 2025. Di bawah kepemimpinannya bersama Kepala BP Batam/Wali Kota Batam Amsakar Achmad, beberapa kinerja dan capaian utama telah diraih, terutama dalam akselerasi ekonomi, investasi, dan pelayanan publik.
(Foto: Dok. BP Batam)
Di bawah kepemimpinan mereka, realisasi investasi Batam mencapai Rp54,7 triliun hingga triwulan III tahun 2025, atau 91 persen dari target tahunan. Angka ini menunjukkan lonjakan historis yang mengukuhkan posisi Batam sebagai magnet ekonomi nasional.
Kebijakan yang pro investasi, Amsakar dan Li Claudia memprioritaskan perkuatan sistem OSS untuk memastikan proses perizinan investasi menjadi lebih efisien, transparan, dan cepat. Pelayanan yang optimal bagi investor ditekankan sebagai kunci utama dalam menarik modal.
Mereka aktif melakukan promosi investasi, termasuk hingga ke Singapura, dan menekankan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan media untuk membangun ekosistem komunikasi yang terbuka dan menjaga kepercayaan publik.
Salah satu fokus utama adalah meningkatkan investasi asing (PMA) dan PMDN dengan memanfaatkan insentif Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
Kantor BP Batam di pusat pemerintahan Kota Batam. (Foto: Dok. Humas BP Batam)
Realisasi investasi 2025 hampir 100% BP Batam menargetkan investasi 2025 sebesar Rp60 triliun. Hingga September 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp54,7 triliun atau sekitar 91 persen dari target tahun berjalan. Perhitungan ini menggunakan metode komprehensif yang menggabungkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan data impor barang modal untuk proyek PMA, sehingga mencerminkan realisasi riil di lapangan.
Li Claudia sebagaimana dikutip laman resmi BP Batam, menjelaskan kenaikan signifikan pada investasi domestik menunjukkan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha nasional terhadap iklim investasi Batam. Sementara itu, investasi asing tetap menjadi pendorong utama dalam peningkatan teknologi dan akses pasar global.
"Kombinasi PMDN dan PMA membantu memperkuat struktur ekonomi Batam dan mendorong transformasi industri ke level yang lebih kompetitif," kata Li Claudia.
Penataan 5 kawasan strategis 2025-2029 Sebagai bagian dari rencana pengembangan jangka menengah, BP Batam menetapkan lima kawasan prioritas yang akan ditata secara bertahap untuk meningkatkan kualitas lingkungan investasi serta mendorong pertumbuhan pusat ekonomi baru. Kawasan tersebut meliputi:
- Teluk Tering
- Jalan Lingkar Luar Jodoh–Tanjung Pinggir
- Hang Nadim Aerocity
- DAM Baloi
- New Nagoya.
Suasana di tengah Kota Batam yang tak pernah padam (Nagoya Thamrin City). (Foto: Dok. Humas BP Batam)
Li Claudia menegaskan bahwa penataan kawasan strategis dilakukan untuk menciptakan kota yang lebih tertata, nyaman, dan ramah investor. Ia menyampaikan BP Batam terus membenahi sistem perizinan, memperkuat koordinasi antarinstansi, serta memastikan setiap kendala lapangan dapat diselesaikan lebih cepat.
"Kami ingin Batam lebih maju dan memberikan kenyamanan bagi para investor. Aspek pelayanan perizinan dan berbagai kendala lainnya terus kami benahi. Selama dokumen lengkap dan tahapan dipenuhi, BP Batam siap membantu percepatan perizinan dan realisasi investasi," ujar Li Claudia.
Strategi pembangunan ekonomi: Fokus kualitas investasi Li Claudia menyebut BP Batam tidak hanya mengejar besaran investasi, tetapi juga mendorong kualitasnya. Setiap investasi diarahkan agar memberikan dampak ekonomi yang jelas, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Diversifikasi sektor di Batam juga semakin menguat, mulai dari manufaktur, jasa, kawasan industri, hingga utilitas. Hal ini menunjukkan bahwa Batam mulai memasuki fase industrial upscaling, di mana industri lokal dan asing saling melengkapi dalam ekosistem produksi regional.
Peningkatan Transformasi Layanan Pelabuhan Batu Ampar dengan 5 STS Crane. (Foto: Dok. BP Batam)
Penataan pembangunan kota Penegakan Regulasi Tata Kelola Lahan: Li Claudia Chandra secara khusus menaruh perhatian serius pada penataan pengelolaan lahan. BP Batam tidak ragu memberikan sanksi tegas, termasuk ancaman pencabutan izin bagi pengembang yang melanggar ketentuan, seperti mengabaikan masalah drainase.
Perencanaan kawasan strategis: Fokus pembangunan diarahkan pada pengembangan lima kawasan strategis dalam skema Wilayah Penataan dan Pengembangan (WPP), seperti Teluk Tering dan Jalan Lingkar Luar Jodoh-Tanjungpinggir, untuk memastikan pembangunan lebih terarah dan berkelanjutan.
Peningkatan infrastruktur dasar: Li Claudia juga memantau langsung dan memperkuat pembangunan infrastruktur persampahan, seperti TPS modern dan tertutup, sebagai bagian dari upaya mewujudkan 'Batam Bersih'.
Ketertiban perizinan usaha: Pelaku usaha diminta untuk tertib dalam memenuhi persyaratan perizinan sebelum memulai operasional. Regulasi dipastikan menjadi pendorong investasi berkelanjutan, bukan hambatan.
Kesibukan Bongkar Muat Pelabuhan Batu Ampar. (Foto: Dok. Humas BP Batam)
Secara keseluruhan, pendekatan duet ini menggabungkan antara kemudahan berusaha melalui perbaikan layanan investasi dengan disiplin tata ruang dan penegakan aturan yang ketat, menciptakan iklim investasi yang kondusif namun tetap terencana.
Tantangan dan agenda lanjutan Meski capaian investasi 2025 sudah tinggi, BP Batam masih perlu memastikan agar sisa target dapat tercapai secara penuh, serta memastikan proyek yang masuk benar-benar terealisasi, bukan hanya administratif.
Penataan lima kawasan strategis juga membutuhkan penguatan infrastruktur, utilitas, dan pelayanan publik agar kawasan berkembang secara efektif dan berkelanjutan.
Batam Rumah yang Nyaman Bagi 31 Kawasan Industri, terus berinovasi dan bertransformasi menjadi Kawasan yang berdaya saing dan pusat investasi berkelanjutan. (Foto: Dok. Humas BP Batam)
Di sisi lain, BP Batam juga menghadapi tantangan penyelarasan regulasi dan perizinan yang harus semakin transparan dan efisien untuk menjaga daya saing Batam sebagai destinasi investasi internasional.
Dengan realisasi investasi yang sudah mencapai 91 persen dari target tahunan, penataan lima kawasan strategis, serta pembenahan regulasi dan layanan perizinan, BP Batam di bawah Li Claudia Chandra menunjukkan langkah terukur dalam memperkuat Batam sebagai pusat investasi nasional. Konsistensi pelaksanaan, kepastian regulasi, dan pemerataan manfaat pembangunan menjadi faktor kunci agar potensi ekonomi Batam dapat tercapai secara maksimal.




