Cuaca Ekstrem, 205 Nelayan Pasia Nan Tigo Tak Bisa Melaut

mediaindonesia.com
13 jam lalu
Cover Berita

KONDISI cuaca ekstrem yang melanda Kota Padang sejak akhir November menyebabkan nelayan di Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, tidak bisa melaut. Selain gelombang tinggi, tumpukan kayu sisa banjir bandang yang memenuhi bibir pantai membuat aktivitas mereka terhenti total.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah datang meninjau sekaligus menyerahkan bantuan paket sembako kepada 205 keluarga yang terdampak. Bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat pesisir yang telah hampir dua minggu kehilangan sumber penghasilan.

“Kami datang membawa sedikit bantuan untuk meringankan beban para nelayan. Semoga ini menjadi penguat bagi bapak-bapak dan keluarga di rumah. InsyaAllah, kita hadapi kesulitan ini bersama,” ujar Gubernur Mahyeldi di Pasia Nan Tigo, Kota Padang, kemarin.

Menurut Gubernur, kondisi yang dialami para nelayan bukan perkara ringan. Selain tidak bisa melaut, risiko keselamatan meningkat karena bibir pantai dipadati kayu gelondongan yang terbawa banjir. Ia menegaskan pemerintah akan terus hadir membantu masyarakat yang tengah berada dalam situasi sulit akibat terdampak bencana maupun cuaca ekstrem.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar, Reti Wafda menjelaskan bahwa terdapat 20 kelompok nelayan dengan total 205 kepala keluarga yang terdampak di daerah tersebut. Kayu-kayu besar yang terbawa arus sungai hingga ke laut menumpuk di sepanjang pantai, menghalangi jalur melaut para nelayan.

“Bibir pantai dipenuhi kayu gelondongan. Jika dipaksakan melaut, risikonya besar untuk keselamatan jiwa dan perahu nelayan,” jelasnya

Sebagai bentuk empati dan dukungan pemulihan, Pemprov Sumbar menyerahkan bantuan logistik kepada seluruh keluarga nelayan terdampak. Setiap paket bantuan berisi beras 5 kg, mie instan, biskuit, minuman kaleng, sarden, susu, susu beruang, serta perlengkapan bayi seperti popok.

Bantuan diserahkan secara simbolis kepada ketua kelompok nelayan sebelum didistribusikan kepada seluruh anggota. Son Efendi, salah seorang nelayan Pasia Nan Tigo mengatakan bantuan tersebut sangat berarti, mengingat mereka sudah hampir dua minggu tidak dapat bekerja. Ia juga menyebut, kondisi laut pascabanjir benar-benar berubah.

“Kayu besar-besar berserakan sampai ke tengah laut. Kalau perahu menabrak, bisa pecah. Kami tak berani melaut,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat mempercepat pembersihan area pantai dan perairan agar aktivitas melaut bisa kembali normal. Jika kondisi ini tak kunjung berubah, diyakininya dapat semakin mempersilit ekonomi para nelayan. (H-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Link Live Streaming Timnas Putri Indonesia vs Vietnam di Semifinal SEA Games 2025
• 15 jam lalugrid.id
thumb
Generasi Wirausaha Berdaya: Kisah Perjalanan Penjual Lokal Muda di Shopee Dukung Ekonomi Digital
• 38 menit lalurepublika.co.id
thumb
Parma vs Lazio, Meski Akhiri Laga dengan 9 Sembilan Pemain, Biancocelesti Menang di Ennio Tardini
• 3 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Gubernur Sumbar Instruksikan Percepatan Pembangunan Huntara, Baru Empat Daerah Siap Lahan
• 2 jam lalupantau.com
thumb
Warga Salat Jumat Pertama Kali Pascabanjir Bandang, DMC Percepat Bantuan Bagi Fasilitas Umum
• 1 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.