Ratapan Pedagang yang Kiosnya Dibakar di Kalibata: Mengais Besi Rongsok Demi Bisa Makan

kompas.com
12 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com — Tangan Asmo (30) yang terbiasa cekatan menyajikan pecel bagi para pelanggan kini harus bergelut dengan puing-puing kios tempatnya bekerja yang telah terbakar.

Di bawah terik matahari Jakarta, ia bersama empat rekannya mengais puing-puing bangunan bekas tempat kerjanya yang ludes terbakar akibat kericuhan saat pengeroyokan debt collector di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025) lalu.

Beberapa kali, Asmo menatap kosong ke arah warung makan yang telah dianggapnya sebagai rumah keduanya selama belasan tahun.

Baca juga: Kerugian Usai Kerusuhan Pengeroyokan Matel di Kalibata Ditaksir Rp 1,2 Miliar

Tidak ada lagi yang tersisa selain kerangka besi dan perabotan yang menghitam karena hangus terbakar.

"Ini kita sekarang cuma bisa ngambil-ngambilin besi saja, enggak ada lagi yang (tersisa)," ujar Asmo saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (13/12/2025).

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Kalibata, Mata Elang, debt collector, mata elang dikeroyok, mata elang dikeroyok di Kalibata, kerusuhan kalibata, pengeroyokan mata elang, Pengeroyokan mata elang Kalibata, pengeroyokan mata elang di kalibata&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xMy8xOTM4Mzg4MS9yYXRhcGFuLXBlZGFnYW5nLXlhbmcta2lvc255YS1kaWJha2FyLWRpLWthbGliYXRhLW1lbmdhaXMtYmVzaS1yb25nc29r&q=Ratapan Pedagang yang Kiosnya Dibakar di Kalibata: Mengais Besi Rongsok Demi Bisa Makan§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Besi-besi sisa rak dan konstruksi bangunan itu dikumpulkan, dibengkokkan, lalu ditumpuk untuk dijual ke pengepul barang rongsokan.

Hanya itu satu-satunya cara bagi Asmo dan kawan-kawannya untuk mendapatkan uang saat ini.

"Sebenarnya dirongsokin besi-besi kayak gini hasilnya enggak seberapa. Tapi kan lumayan buat beli-beli makanan, rokok. Kita di sini juga nganggur sudah berapa hari ini," tutur Asmo.

Baca juga: Detik-detik Malam Mencekam di Kalibata, Buntut Mata Elang Tewas Dikeroyok

KOMPAS.com/Ridho Danu Prasetyo Pedagang di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan yang tengah mengais puing-puing sisa bangunan kiosnya yang dibakar dalam kerusuhan pengeroyokan debt collector, Sabtu (13/12/2025)

Uang hasil penjualan besi kiloan itu, nantinya akan dibagi rata bagi lima karyawan untuk menyambung hidup mereka beberapa hari ke depan.

Bagi Asmo, warung pecel lele itu bukan sekadar tempat kerja biasa. Ia telah mengabdi di sana sejak 2010 silam.

"Saya di sini mungkin 2010, kalau enggak 2011, itu saya kerja di sini. Sampai sekarang, lima. belas tahun lah ya," ujarnya.

Baca juga: Terungkapnya 6 Polisi Keroyok Mata Elang Berujung Ricuh di Kalibata

Warung itu sendiri sudah berdiri hampir 27 tahun, jauh sebelum Asmo datang merantau dari kampung halamannya di Cirebon, Jawa Barat.

Namun, sejarah panjang itu musnah dalam sekejap pada malam kejadian karena turut menjadi sasaran pembakaran oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Saat penyerangan pertama terjadi menjelang Maghrib, ia mengaku masih berada di lokasi dan langsung menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.

"Saya ambilin barang-barang dulu yang kira-kira aman lah gitu. Kirain tuh enggak mau bakar warung, ternyata tahu-tahu habis Isya itu bakar warung duanya," kata Asmo.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Baca juga: Pengeroyokan Mata Elang di Kalibata Rusak Puluhan Fasilitas, Ini Daftarnya


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hari Minggu 14 Desember 2025, Jalan Sekitar Rasuna Said Dialihkan, Ini Rinciannya
• 12 jam lalutvonenews.com
thumb
Tragis! Petugas DLHK Mataram Jatuh dari Crane, 1 Tewas 1 Kritis
• 11 jam lalurctiplus.com
thumb
All Indonesia Final! Alwi Farhan Vs Zaki Ubaidillah Rebut Emas SEA Games 2025
• 6 jam lalutvonenews.com
thumb
Usai Insiden Kalibaru, KSP Minta Pengawasan dan SOP Armada SPPG Ditingkatkan
• 17 jam laluliputan6.com
thumb
Seusai Tumbangkan Chelsea, Palladino Pasang Target Tinggi Saat Atalanta Hadapi Cagliari
• 10 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.