FAJAR, MAKASSAR— Mahasiswa diajak melatih kemampuan public speaking melalui cara yang berbeda dan menyenangkan, lewat kegiatan Seminar Nasional Motivatawa.
Kegiatan ini memadukan konsep seminar edukatif dengan pendekatan stand up comedy sebagai media pembelajaran. Digelar di Universitas Muhammadiyah Makassar, Sabtu, 13 Desember 2025.
CEO Motivatawa, Elok Ambar Wulandari, menjelaskan Motivatawa lahir dari pengalaman pribadinya sebagai seorang introvert.
Ia memiliki keinginan kuat untuk berbicara dan bercerita, namun sering merasa tidak memiliki ruang yang aman untuk melakukannya.
“Awalnya saya sangat introvert, tapi ingin punya tempat untuk bisa ngomong tanpa merasa di-judge. Saya ingin menyampaikan keresahan dengan jujur dan nyaman,” kata Elok.
Sebelum mendirikan Motivatawa, Elok sempat mengikuti berbagai kelas public speaking dan komunitas komunikasi. Namun, ia merasa metode yang ada masih kurang cocok untuk orang-orang yang ingin berbicara dengan cara yang lebih apa adanya.
Perubahan cara pandangnya muncul saat ia mengenal dunia stand up comedy. Dari sana, Elok memahami bahwa public speaking bukan hanya soal teknik, tetapi juga tentang kejujuran dan keberanian berdamai dengan diri sendiri.
“Di stand up, saya belajar bahwa kita harus jujur dulu dengan diri sendiri. Kalau kita sudah nyaman dengan diri kita, pesan yang kita sampaikan akan lebih mudah diterima orang lain,” ujarnya.
Motivatawa kemudian dikembangkan sebagai wadah belajar sekaligus ruang aman bagi siapa saja yang ingin mengasah kemampuan komunikasi. Tidak hanya mahasiswa, tetapi juga komika dan praktisi komunikasi turut terlibat sebagai pengajar.
“Dalam pelatihannya, Motivatawa tetap memiliki materi dasar public speaking. Namun, cara penyampaiannya disesuaikan dengan karakter masing-masing peserta agar tidak terasa kaku dan membosankan,” ucapnya.
Peserta juga diajak memahami pentingnya personal branding, yakni bagaimana membawa diri saat berbicara di depan orang lain.
Hal ini dinilai penting untuk membangun kepercayaan, baik dalam komunikasi langsung maupun di hadapan banyak orang.
“Kadang orang punya ilmu, tapi tidak bisa menyampaikannya. Kalau cara bicaranya tepat, orang lain akan lebih percaya dan menangkap pesannya,” jelas Elok.
Ke depan, Motivatawa menargetkan mahasiswa sebagai peserta utama, terutama di Makassar. Meski begitu, pelatihan ini juga terbuka untuk pelajar dan kalangan profesional sesuai dengan tujuan masing-masing.
“Selain Makassar, kami berencana memperluas kegiatan ke berbagai kota di Pulau Jawa, seperti Surabaya dan Malang, dengan konsep pelatihan yang fleksibel dan mudah diterima,” ucapnya.
Pendekatan tersebut dipilih agar proses belajar berbicara di depan umum tidak terasa kaku dan menegangkan. Dengan suasana yang santai dan interaktif, peserta diharapkan lebih berani mengekspresikan diri tanpa takut salah atau dihakimi.
Pemateri yang juga merupakan Psikologi lulusan Universitas Hasanuddin, Hilman Wirawan mengatakan mahasiswa dan masyarakat umum memang harus bisa berbicara dengan baik. Sebab kepercayaan diri seseorang itu lahir dalam berbicara.
Kata dia, seseorang yang memiliki kemampuan publik speaking rata-rata mereka percaya dirinya tinggi. Bahkan mereka yang pandai berbicara di depan umum, memiliki karier yang bagus.
“Saya pribadi merasai Motivatawa ini, merupakan platform pelatihan yang secara khusus berfokus pada pengembangan public speaking. Apalagi menekankan bahwa setiap orang memiliki gaya dan keunikan sendiri dalam berkomunikasi,” ucapnya.
Salah satu komika yang tampil dalam kegiatan ini, Adi Arkiang, mengaku senang bisa terlibat dalam Seminar Nasional Motivatawa.
Ia menilai kegiatan ini memberikan ruang belajar yang sehat bagi mahasiswa.
Menurut Adi, rasa gugup, salah bicara, dan grogi adalah bagian dari proses belajar. Ia mendorong mahasiswa untuk berani berbicara dan jujur dalam menyampaikan cerita.
“Kejujuran dalam berbicara akan membuat pesan terasa lebih hidup dan bermakna,” ucapnya.(wis)



