Jakarta, ERANASIONAL.COM – PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan bahwa anak usahanya, PT Agincourt Resources (PTAR), hingga kini belum kembali menjalankan aktivitas operasional menyusul bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara.
PTAR merupakan pengelola Tambang Emas Martabe yang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Selatan. UNTR menguasai 95 persen saham PTAR melalui PT Danusa Tambang Nusantara.
Corporate Secretary UNTR, Ari Setiawan, menyampaikan bahwa PTAR telah menghentikan sementara kegiatan operasional sejak 6 Desember 2025.
Langkah tersebut diambil agar perusahaan dapat memfokuskan sumber daya pada upaya tanggap darurat serta pemberian bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak bencana di Tapanuli Selatan.
“Penghentian sementara ini dilakukan untuk mendukung penanganan bencana dan pemulihan kondisi masyarakat di sekitar wilayah operasional,” ujar Ari dalam keterangan resminya, Kamis (11/12/2025) kemarin.
Ia menambahkan, operasional Tambang Emas Martabe akan kembali dijalankan setelah situasi dinilai aman dan kondusif, dengan tetap berkoordinasi bersama instansi terkait.
UNTR menegaskan bahwa penghentian sementara aktivitas PTAR tidak memberikan dampak material terhadap kinerja perseroan secara keseluruhan.
Foto Ilustrasi Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan. Dok.ist.Saat ini, PTAR mengelola area tambang seluas 646,08 hektare dari total wilayah konsesi yang mencapai 130.252 hektare.
Tambang Emas Martabe telah beroperasi sejak 2012 dengan kapasitas pengolahan lebih dari 6 juta ton bijih per tahun, menghasilkan lebih dari 200 ribu ounce emas serta 1–2 juta ounce perak.
Tambang tersebut beroperasi berdasarkan Kontrak Karya yang ditandatangani sejak 1997. Hingga Juni 2025, sumber daya mineral Martabe diperkirakan mencapai 6,4 juta ounce emas dan 58 juta ounce perak. Sementara itu, cadangan bijih tercatat sebesar 3,56 juta ounce emas dan sekitar 31 juta ounce perak. (**)




