Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis

suara.com
3 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Rais Syuriyah PBNU, KH Cholil Nafis, mengklarifikasi pemberhentian Gus Yahya bukan karena isu konsesi tambang.
  • Alasan utama Syuriyah memberhentikan adalah indikasi penetrasi Zionis dan ketidaksesuaian langkah kepemimpinan dengan prinsip ideologis NU.
  • Faktor lain yang disorot adalah tata kelola organisasi yang kurang harmonis serta masalah legalitas struktur di tingkat bawah.

Suara.com - Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Cholil Nafis, memberikan klarifikasi tegas terkait alasan di balik keputusan memberhentikan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari jabatan Ketua Umum PBNU.

Ia menekankan bahwa isu konsesi tambang yang ramai dibicarakan publik bukanlah penyebab utama keputusan tersebut diambil.

Menurut Cholil, isu tambang hanyalah persepsi yang berkembang di luar dan tidak masuk dalam poin pokok pembahasan internal Syuriyah.

"Yang lain berkenaan dengan tambang, nah itu adalah bunga-bunga di luar saja, persepsi di luar. Itu bukan menjadi persoalan pokok dalam pembahasan. Kalau itu umpamanya ada sinyalemen, mungkin ada sebagian orang, tapi tidak di dalam keputusan organisasi,” ujar Cholil Nafis di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Ia menjelaskan bahwa alasan fundamental dari keputusan tersebut berkaitan dengan prinsip ideologis dan upaya menjaga marwah organisasi.

Poin utama yang menjadi sorotan Syuriyah adalah kekhawatiran mengenai masuknya pengaruh asing yang bertentangan dengan prinsip NU.

"Ya, sebagaimana dari awal konsen dari Pengurus Besar, dari Syuriyah PBNU, lebih pada pertama, indikasi adanya penetrasi zionis di PBNU. Itu yang utama. Sehingga persepsi ini akan merusak terhadap kredibilitas dan nama baik PBNU,” tegasnya.

Cholil menyoroti adanya ketidaksesuaian langkah kepemimpinan dengan Qanun Asasi dan sikap para masyayikh, terutama terkait dukungan terhadap kemerdekaan Palestina di tengah situasi genosida.

Ia menyayangkan adanya undangan terhadap tokoh Zionis yang dilakukan di saat sensitif, padahal Rais Aam telah memberikan peringatan sebelumnya.

Baca Juga: Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam

"Yang kedua memang berkenaan dengan hal yang ketetapan para masyayikh, termasuk di Qanun Asasi, tentang keberpihakan itu terhadap Palestina, kemerdekaan Palestina,” katanya.

“Di tengah adanya genosida, kemudian perhatian yang paling tinggi di NU, itu menjadi pimpinan NU, lalu mengundang dari Zionis. Yang awalnya oleh Rais Aam sudah diperingatkan dan diwanti-wanti agar juga mengundang dari tokoh-tokoh Islam kontemporer atau Islam yang tenang dari Timur Tengah. Itu tidak dilakukan," sambungnya.

Selain masalah ideologis, faktor tata kelola organisasi juga menjadi catatan merah. Cholil menyebutkan adanya ketidakharmonisan dalam kepengurusan serta masalah legalitas struktur di tingkat bawah.

“Yang kedua yang menjadi masalah adalah tata kelola keorganisasian. Di mana memang harmoni di kepengurusan itu kurang berjalan. Termasuk ada beberapa cabang-cabang yang seharusnya mendapat legalitas belum bisa dilaksanakan. Itu pokok poinnya. Karena konsen di Syuriyah itu adalah tata kelola keuangan, tata kelola organisasi,” paparnya.

Cholil menegaskan bahwa langkah yang diambil Syuriyah merupakan bentuk tanggung jawab mutlak untuk menjaga kemurnian ajaran Ahlussunnah wal Jamaah dan misi para pendiri NU.

“Nah, ini yang menjadi konsen dari Syuriyah yang utama tadi adalah bagaimana menjaga Ahlussunnah wal Jamaah, bagaimana bisa menjaga misi masyayikh,” jelasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Lovely Playdate with ETUDE: Hadirkan Tren Bibir Glossy Lewat Over Glowy Tint
• 17 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Blak-Blakan Asal Kayu Gelondongan di Banjir Sumatera, Guru Besar IPB Soroti Kebijakan Pejabat
• 13 jam lalukompas.tv
thumb
Kasus gratifikasi di Lampung Tengah
• 18 jam laluantaranews.com
thumb
Kopi dan Teh Indonesia Ramaikan Marrakech International Coffee dan Tea Festival 2025
• 7 jam lalukompas.tv
thumb
Pertamina Geothermal (PGEO) Lirik Peluang Green Data Center Panas Bumi
• 7 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.