Jakarta Raya Megapolitan Terbesar Dunia

kompas.id
14 jam lalu
Cover Berita

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa ”Prospek Urbanisasi Dunia 2025”, yang dirilis pada 18 November 2025, menyebutkan Megapolitan Jakarta Raya sebagai kota terpadat dan terbesar di dunia. Jakarta Raya (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi) dan Dhaka, ibu kota Bangladesh, menyalip posisi Tokyo yang selama dua dasawarsa terakhir menduduki posisi puncak sebagai megapolitan terbesar berdasarkan populasi penduduk.

Laporan ini dikerjakan oleh Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Department of Economic and Social Affairs/UN DESA). Kenaikan posisi Jakarta terkait dengan perubahan metode penghitungan jumlah dan kepadatan penduduk perkotaan yang digunakan PBB. Satu tempat bisa disebut sebagai kota jika memenuhi dua syarat sebagai berikut:

PBB membuat angka taksiran jumlah penduduk Megapolitan Jakarta pada 2025 mencapai 41,9 juta jiwa karena tidak hanya berdasarkan unit administratif, tetapi juga mencakup sejumlah kota penyangga yang membentuk aglomerasi. Jakarta dalam hal ini dipandang tidak hanya berdasarkan unit administratif wilayah provinsi DKI Jakarta saja, tetapi juga mencakup aglomerasi Megapolitan Jakarta Raya atau Jabodetabek.

Sementara, data Badan Pusat Statistik menyebutkan penduduk di wilayah administratif Provinsi Jakarta pada pertengahan 2024 berjumlah 10,68 juta jiwa. Sementara itu, World Population Review menaksir penduduk Provinsi Jakarta berjumlah 11,63 juta jiwa pada 2025.

PBB menyusun kawasan urban berdasarkan grid (kisi-kisi) jejaring kotak permukiman padat penduduk yang saling bersebelahan dan sambung-manyambung membentuk suatu kesatuan sistem urban. Metode ini diharapkan dapat mencerminkan kondisi nyata kawasan urban pada masa kini dan lebih konsisten digunakan untuk perbandingan antarkota lintas negara.

Menurut PBB pada tahun 2000 Tokyo adalah kota terbesar dan terpadat di dunia dengan penduduk mencapai 30,3 juta jiwa. Kota ini membentang di kawasan Kanto, Jepang. Sementara pada saat itu Jakarta berada di posisi kedua dan Goangzhou di posisi ketiga. Daftar sepuluh besar Megapolitan pada 2000 ini didominasi kota-kota yang ada di benua Asia. Hanya ada dua kota di Benua Amerika yang masuk dalam daftar sepuluh besar, yaitu Mexico City (Meksiko) pada posisi ke-8 dan Sao Paulo (Brasil) pada posisi ke-10.

Pada 2025 PBB mengubah metode penghitungannya sehingga Jakarta dan Dhaka, ibu kota Bangladesh, naik ke posisi pertama dan kedua menggeser Tokyo. Menurut PBB, pada 2025 Jakarta Raya adalah kota terpadat di dunia dengan penduduk 41,9 juta jiwa. Sementara Dhaka di posisi kedua memiliki penduduk sejumlah 36,6 juta jiwa. Tokyo turun ke posisi ketiga dengan 33,4 juta jiwa.

Seperti yang terjadi sebelumnya pada 2000, pada 2025 daftar sepuluh besar megapolitan dunia didominasi oleh kota-kota Asia. Mexico City dan Sao Paulo terlempar dari 10 besar megapolitan. Pada 2025 hanya ada satu kota non-Asia yang masuk sepuluh besar yaitu Kairo, ibu kota Mesir, pada posisi ke-7 dengan 25,6 juta penduduk.

Megapolitan lain yang termasuk masuk dalam daftar sepuluh besar antara lain New Delhi (India) di posisi ke-4, ke-5 Shanghai (China), ke-6 Guangzhou (China), ke-8 Metro Manila (Filipina), ke-9 Kolkata (India), dan pada posisi ke-10 diduduki kota Seoul (Korea Selatan).

Posisi puncak Jakarta sebagai megapolitan terbesar dan terpadat di dunia akan bertahan hingga dasawarsa 2040-an. Menurut proyeksi PBB, pada 2050 Dhaka akan menyalip Jakarta dan menjadi kota terpadat di dunia dengan taksiran penduduk berjumlah 52,1 juta jiwa. Sementara penduduk Tokyo diperkirakan akan menyusut dari 33.4 juta jiwa pada 2025 berkurang menjadi 30,7 juta penduduk pada 2050. PBB juga memperkirakan penduduk Jakarta Raya akan tetap bertumbuh dan bertambah 10 juta jiwa lagi pada 2050 mencapai jumlah 51,8 juta jiwa.

Megapolitan (megacity) adalah kota yang memiliki penduduk di atas 10 juta jiwa. Saat ini terdapat 33 megapolitan dunia yang didominasi oleh kota-kota Asia. Asia adalah tempat berdirinya 19 megapolitan, dengan negara India memiliki lima megapolitan dan China memiliki empat megapolitan. ASEAN memiliki empat megapolitan yaitu Jakarta, Manila, Bangkok, dan Ho Chi Minh.

Benua Amerika memiliki tujuh megapolitan, Afrika memiliki empat megapolitan, sementara Eropa hanya memiliki tiga megapolitan. Megapolitan terpadat di benua Amerika adalah Sao Paulo, Istanbul di benua Eropa, dan kota terpadat di benua Afrika adalah Kairo.

Menurut taksiran PBB, pada tahun 2050 akan ada empat kota menembus ambang penduduk melebihi 10 juta jiwa dan masuk ke dalam kategori megapolitan. Empat kota itu adalah Kuala Lumpur (Malaysia), Hajipur (India), Addis Ababa (Etiopia), dan Dar es Salaam (Tanzania). Maka pada 2050 diperkirakan akan ada 37 megakota di dunia.

Posisi Jakarta Raya sebagai megapolitan terbesar di dunia 2025 menjadi tantangan bagi pengelolaan tata kota yang besar dan amat padat penduduk ini. Tantangan geologi dan ekologi yang dihadapi Jakarta antara lain permukaan tanah turun dan kian rendah akibat penyedotan air tanah berlebihan. Dalam berita-berita internasional, Jakarta dikenali sebagai ”the fastest sinking city in the world” atau kota yang paling cepat ambles di dunia. Beberapa tempat di Jakarta Utara telah ambles 2,5 meter dalam satu dasawarsa terakhir, dan terus ambles hingga 25 cm per tahun di beberapa tempat. Sebagian tempat di Jakarta rata-rata ambles 1-15 cm per tahun.

Sebagian wilayah di pesisir Jakarta dan sekitarnya diketahui memiliki tanah lebih rendah dari permukaan laut. Tanggul laut rusak dan bocor di beberapa titik. Akibatnya kawasan pesisir rawan dilanda banjir rob. Untuk itu perlu solusi menyeluruh untuk memperbaiki dan menyempurnakan tanggul laut di pesisir Jakarta.

Kota Jakarta dilalui 13 sungai dengan Ciliwung sebagai sungai utama di Jakarta. Hal ini ditambah lagi beberapa sistem sungai besar yang mengalir di kawasan megapolitan Jakarta Raya seperti Kali Bekasi di Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Sungai Cisadane di Kota Tangerang. Masalah kerusakan ekosistem di wilayah hulu sungai dan pembangunan tak bertanggung jawab yang merusak kawasan serapan air. Penyempitan dan pencemaran sungai akibat sampah dan hunian kumuh di bantaran sungai menyebabkan banjir. Belum lagi kondisi cuaca ketika curah hujan berintensitas tinggi pada musim penghujan. Hal ini pun diperparah oleh sistem drainase yang buruk di sebagian tempat.

Masalah lain yang lazim menghantui megakota berpenduduk padat adalah masalah mobilitas penduduk, alias masalah kemacetan. Kemacetan disebabkan pelaju lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke tempat kerja dan aktivitas sehari-hari. Untuk mengurangi kemacetan, masyarakat perlu didorong agar mau beralih ke transportasi publik. Perlu perbaikan infrastruktur dan perluasan layanan transportasi publik yang terintegrasi antara wilayah pusat di Jakarta dengan wilayah-wilayah penyangga di sekitarnya.

Jakarta menghasilkan banyak sampah dan limbah. Diperlukan metode pengolahan sampah yang lebih baik, mengurangi sampah, edukasi pemilahan sampah di lingkungan, dan upaya daur ulang.

Untuk meningkatkan kualitas hidup warga kota, perlu disediakan sarana interaksi publik yang aman, nyaman, dan ramah anak. Jakarta Raya perlu lebih banyak taman, ruang terbuka hijau, perpustakaan, dan sarana olahraga.

Laporan PBB mengenai Prospek Urbanisasi Dunia 2025 menemukan beberapa kesimpulan antara lain, fakta bahwa dunia kini menjadi semakin urban, semakin banyak orang yang tinggal di kota besar. Megapolitan dunia akan terus bertambah, dan kebanyakan akan tumbuh di benua Asia dan Afrika.

Selain itu, untuk menghindari bencana ekologi akibat kerusakan lingkungan, pencemaran, dan kelebihan populasi, dibutuhkan disiplin pembangunan yang berkelanjutan. Diperlukan perencanaan tata kota yang cermat, serta manajemen transportasi dan lingkungan perkotaan yang lebih baik. Pembangunan berkelanjutan memerlukan perencanaan terpadu yang memperlakukan kota besar, kota kecil, dan daerah perdesaan sebagai suatu ekosistem yang utuh, di mana semua bagian saling terhubung dan saling bergantung.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Uang Bicara: 10 Akuisisi Terbesar Dunia Mengubah Peta Kekuasaan Global
• 7 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Penumpang Kapal di Jayapura Ditangkap Polisi, Bawa 3,9 Kg Ganja dalam Tas
• 20 jam lalurctiplus.com
thumb
Unifam Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera
• 23 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Tiga Motor Baru Kawasaki Jadi Simbol Gaya Hidup Premium Nih Beauty!
• 9 jam laluherstory.co.id
thumb
10 Arti Mimpi Ditinggal Pacar, Pertanda Takut Kehilangan
• 19 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.