FAJAR, MAKASSAR – Menjelang libur Semester Ganjil Tahun Ajaran 2025/2026, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Smart School Makassar menggelar kegiatan Perayaan Budaya yang menampilkan beragam ekspresi seni dan budaya Nusantara.
Kegiatan ini diisi dengan pementasan tari daerah, yakni Tari Gandrang Bulo, serta persembahan vokal grup yang membawakan lagu-lagu tradisional Alama Sea-Sea dan Anging Mamiri. Selain pertunjukan seni, acara ini juga dirangkaikan dengan pameran miniatur rumah adat dan hasil karya lukisan siswa.
Kurator kegiatan, Muhammad Rafly M., S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), khususnya pada materi keragaman budaya. Menurutnya, pengenalan budaya tidak cukup hanya melalui teori di dalam kelas.
“Keragaman budaya Indonesia seharusnya tidak diajarkan melalui teori semata, tetapi harus dibarengi dengan praktik. Anak-anak sekolah saat ini, khususnya Generasi Alpha, pada dasarnya hanya membutuhkan pemahaman dan pengenalan. Mereka bukan melupakan budaya, melainkan belum mengenalnya. Melalui kegiatan ini, anak-anak mulai memahami bahkan kembali mencintai keragaman budayanya,” ujar Rafly, yang juga merupakan Guru SDIT Smart School Makassar serta Duta Budaya Kabupaten Barru Tahun 2022.
Kepala Sekolah SDIT Smart School Makassar, Rahmat Zifaun S., S.Pd., Gr., menegaskan bahwa kegiatan serupa sangat penting untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sejak usia dini.
“Kegiatan seperti ini sangat diperlukan untuk meningkatkan dan menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap keragaman budaya Indonesia. Ke depan, kegiatan Perayaan Budaya akan kami jadikan sebagai program prioritas tahunan di sekolah,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan semacam ini idealnya diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Perayaan Budaya ini tidak hanya diikuti oleh siswa, tetapi juga melibatkan orang tua peserta didik yang diundang untuk menyaksikan dan menikmati pertunjukan seni serta pameran miniatur rumah adat dan lukisan.
Salah satu orang tua siswa, Ajeng, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan seni budaya sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.
“Kegiatan seperti ini memang sangat diperlukan untuk anak-anak kami, terutama untuk melatih kepercayaan diri dan kreativitas mereka,” tuturnya.
Kegiatan berlangsung dengan penuh antusias dan diwarnai suasana haru dari para orang tua yang menyaksikan penampilan putra-putri mereka. (*)




