Jakarta: Tekanan darah tinggi atau hipertensi masih menjadi salah satu penyakit paling berbahaya di Indonesia. Banyak penderitanya bahkan tidak menyadari kondisi mereka sampai muncul gejala berat seperti nyeri dada, sesak, atau komplikasi serius. Karena itu, memahami pemicu, gejala, dan langkah pencegahannya menjadi sangat penting.
Apa Itu Hipertensi? Hipertensi terjadi ketika tekanan darah berada di atas batas normal umumnya di atas 130/80 mmHg. Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan membuat organ vital seperti jantung, ginjal, dan otak terancam.
Gejala yang Sering Tidak Terasa Meski kerap disebut silent killer, beberapa tanda berikut perlu diwaspadai:
- Sakit kepala berulang
- Pusing dan mudah lelah
- Jantung berdebar
- Pandangan kabur
- Mimpi buruk atau sulit tidur
- Nyeri dada pada kondisi berat
Sebagian besar penderita justru tidak merasakan keluhan sama sekali sampai tekanan darah sudah sangat tinggi.
Penyebab Utama Hipertensi Tonton Juga :
Kenali Faktor Risiko Penyempitan Pembuluh DarahGaya hidup tidak sehat menjadi penyebab terbesar, antara lain:
- Konsumsi garam berlebih
- Kurang aktivitas fisik
- Stres berkepanjangan
- Pola makan tinggi lemak atau junk food
- Obesitas
- Merokok dan alkohol
- Faktor keturunan
Kombinasi faktor-faktor tersebut membuat tekanan darah mudah naik tanpa disadari.
Cara Mencegah dan Mengendalikan Hipertensi 1. Mengurangi asupan garam Batasi konsumsi garam maksimal satu sendok teh per hari. Hindari makanan seperti keripik, mie instan, dan makanan cepat saji.
2. Memilih makanan yang lebih sehat Disarankan untuk memperbanyak sayuran, buah, gandum utuh, kacang-kacangan, ikan, dan lauk rendah lemak. Kurangi gorengan, makanan tinggi lemak, dan minuman manis.
3. Rutin berolahraga Aktivitas seperti jalan cepat, yoga, berenang, atau bersepeda selama 20–30 menit per hari sangat baik untuk kesehatan jantung.
4. Mengelola stres Meditasi, journaling, hingga tidur cukup membantu menurunkan tekanan darah. Kurang tidur justru meningkatkan risiko hipertensi.
5. Menghindari rokok dan alkohol Keduanya dapat menyempitkan pembuluh darah dan memperburuk tekanan darah tinggi.
6. Memeriksa tekanan darah secara rutin Pemeriksaan dianjurkan 1–2 kali seminggu, terutama bagi yang memiliki faktor risiko.
7. Konsultasi ke dokter untuk penanganan Beberapa kondisi memerlukan obat antihipertensi. Penggunaan obat harus berdasarkan rekomendasi medis.
Hipertensi dapat dicegah dan dikendalikan dengan perubahan gaya hidup sederhana. Menjaga pola makan, mengelola stres, dan rutin berolahraga menjadi kunci utama. Mengabaikannya hanya akan meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal. Kesehatan jantung adalah investasi jangka panjang dan langkah pencegahannya bisa dimulai hari ini.
Saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Calista Vanis)



