CEO YouTube Batasi Akses Sosmed Anaknya, Ternyata Ini Alasannya!

cnbcindonesia.com
10 jam lalu
Cover Berita
Foto: Youtube Logo (AP/Danny Moloshok)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sosial media, selain merupakan media hiburan yang menyenangkan ternyata dapat menimbulkan kecemasan, terutama bagi anak-anak dan para remaja. Hal itu membuat CEO YouTube Neal Mohan membatasi penggunaan media sosial dan platform digital pada anak-anaknya.

Sikap ini menambah daftar panjang para petinggi teknologi global yang justru bersikap ketat terhadap akses dunia digital bagi keluarga mereka, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak negatif media sosial terhadap anak dan remaja.


Mohan, yang mulai memimpin YouTube pada 2023 dan baru saja dinobatkan sebagai CEO of the Year 2025 versi Time Magazine, mengatakan bahwa penggunaan YouTube dan platform digital lain di rumahnya diatur dengan ketat. Pembatasan tersebut diterapkan terutama pada hari kerja, sementara di akhir pekan aturan dibuat sedikit lebih longgar.

Baca: Malaysia-Australia Ikut Aturan Indonesia, Dunia Ramai-Ramai Berubah

"Kami membatasi waktu mereka menggunakan YouTube dan platform lainnya. Di hari kerja kami lebih ketat, di akhir pekan sedikit lebih fleksibel. Tentu kami juga tidak sempurna," ujar Mohan dalam wawancara yang diunggah Time di TikTok, Minggu (14/12).

Mengutip CNBC make it, Menurutnya, prinsip segala sesuatu dilakukan secukupnya menjadi pendekatan utama yang ia terapkan bersama sang istri. Prinsip ini tidak hanya berlaku untuk YouTube, tetapi juga untuk berbagai layanan digital lainnya. Mohan sendiri memiliki tiga orang anak.

Kekhawatiran soal dampak media sosial terhadap generasi muda memang terus menguat. Sejumlah pakar menilai penggunaan gawai dan media sosial yang berlebihan dapat berdampak pada kesehatan mental anak dan remaja.

Jonathan Haidt, profesor NYU sekaligus penulis buku The Anxious Generation, bahkan menyarankan agar anak tidak memiliki ponsel pintar sebelum usia 14 tahun dan tidak mengakses media sosial sebelum usia 16 tahun.

"Biarkan mereka memiliki ponsel flip, tapi ingat, smartphone bukanlah sebuah telepon. Mereka dapat melakukan panggilan telepon di dalamnya, tetapi ini adalah perangkat multiguna yang dapat digunakan untuk menjangkau dunia," kata Haidt dalam sebuah wawancara dengan Tania Bryer dari CNBC awal tahun ini.

Baca: Sudah Pegang Data, Bos Pajak Warning Orang Kaya RI!

Sejalan dengan kekhawatiran tersebut, Australia baru-baru ini menjadi negara pertama yang secara resmi melarang anak di bawah usia 16 tahun mengakses platform media sosial utama. Meski mendapat dukungan luas publik, kebijakan ini masih menuai pro dan kontra dalam tahap implementasi.

Mohan menegaskan bahwa sebagai memimpin YouTube, ia merasa memiliki tanggung jawab besar terhadap perlindungan anak. Ia juga menekankan pentingnya memberi orang tua kendali lebih besar dalam mengatur penggunaan platform oleh anak-anak mereka. Salah satu upaya yang telah dilakukan YouTube adalah meluncurkan YouTube Kids sejak 2015 sebagai versi ramah anak.

"Kami ingin memudahkan semua orang tua mengelola penggunaan YouTube anak-anak mereka, sesuai dengan nilai dan aturan masing-masing keluarga," ujarnya.

Langkah Mohan sejalan dengan pendekatan sejumlah tokoh teknologi lainnya. Mantan CEO YouTube Susan Wojcicki yang juga pernah mengungkapkan bahwa ia membatasi penggunaan YouTube pada anak-anaknya dan hanya mengizinkan akses melalui YouTube Kids dengan durasi tertentu.

"Saya mengizinkan anak-anak saya yang masih kecil untuk menggunakan YouTube Kids, tetapi saya membatasi jumlah waktu mereka menggunakannya," kata Wojcicki kepada CNBC pada tahun 2019.

"Menurut saya, terlalu banyak melakukan sesuatu bukanlah hal yang baik," ungkapnya.

Sementara itu, pendiri Microsoft Bill Gates dikenal ketat soal penggunaan gawai di rumah. Ia tidak memberikan ponsel kepada anak-anaknya hingga usia 14 tahun dan melarang penggunaan ponsel saat makan bersama keluarga.

"Kami tidak memiliki ponsel di meja ketika kami sedang makan, kami tidak memberikan ponsel kepada anak-anak kami hingga mereka berusia 14 tahun dan mereka mengeluh karena anak-anak lain sudah mendapatkannya lebih dulu," ujar Gates beberapa tahun yang lalu.

Adapun miliarder Mark Cuban bahkan memasang sistem pemantauan khusus untuk mengontrol aplikasi dan aktivitas ponsel anak-anaknya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sebab Pamor Pangeran Harry-Megan Markle Disebut Memudar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
SEA Games 2025: Tunjukkan Dominasi, Lima Perenang Indonesia Lolos ke Final
• 4 jam lalutvonenews.com
thumb
Tunggal Putra Amankan Medali Emas, Ini Daftar Wakil Indonesia di Final Sea Games 2025
• 11 jam lalufajar.co.id
thumb
Metro TV Perkenalkan Dunia Jurnalistik ke Siswa SMK Al-Hamidiyah
• 15 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Bayer Leverkusen vs Cologne, Die Werkself Menangi Derby Rhine
• 13 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Saham Oracle Anjlok, Larry Ellison Kehilangan Rp415 Triliun dalam Sehari
• 20 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.