Jakarta (ANTARA) - Pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dinilai tidak lagi menjadi hal baru dalam dunia usaha, seiring dengan adopsinya yang berkembang pesat dalam satu tahun terakhir, termasuk di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Vice President and Country Manager Exabytes Indonesia Indra Hartawan, dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Minggu, menyampaikan bahwa AI telah bertransformasi menjadi kebutuhan strategis bagi pelaku bisnis.
Menurut dia, berbagai inisiatif berbasis AI yang dikembangkan saat ini diarahkan agar teknologi tersebut lebih praktis, mudah diakses, dan aplikatif untuk mendukung kegiatan usaha.
Dia menilai penerapan AI seharusnya tidak semata-mata berorientasi pada efisiensi, melainkan pada penciptaan nilai tambah.
Baca juga: Meta sebut AI tingkatkan performa iklan secara signifikan
"Implementasi AI harus mengutamakan pada penambahan nilai, bukan sekadar efisiensi," ucapnya.
Menurutnya, tantangan utama dalam pemanfaatan AI saat ini pada adaptasi perilaku dan pola pikir pelaku usaha.
Dia mengatakan keberlanjutan sebuah merek ke depan ditentukan oleh kemampuan memadukan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan sebagai bagian dari DNA bisnis.
"AI adalah masa depan, bukan lagi pilihan. Brand yang bertahan adalah brand yang memiliki DNA dan mampu memadukan teknologi dengan nilai kemanusiaan,” ujar Indra.
Dari sisi keterlibatan pelanggan dan sistem pembayaran digital, Senior Vice President Marketing DOKU Ayu Sawitri Hapsari menyoroti peran AI dalam meningkatkan efektivitas dan ketepatan strategi bisnis.
Dia menilai AI membantu pelaku usaha agar lebih terarah dalam mengambil keputusan, namun tetap diperlukan edukasi agar pemanfaatan teknologi tersebut sesuai dengan kesiapan dan karakteristik masing-masing bisnis.
Baca juga: Industri Data Center Indonesia Diprediksi Terus Tumbuh Seiring Lonjakan Pemanfaatan AI
"AI membantu bisnis menjadi lebih efektif dan terarah. Namun, edukasi tetap menjadi kunci agar pelaku usaha memahami informasi yang mereka terima sesuai dengan track dan kesiapan bisnis masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, Pendiri DailySEO ID Muhammad Ilman Akbar melihat adanya pergeseran indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI) dalam strategi digital.
Dia menyebut fokus bisnis tidak lagi semata pada volume trafik, melainkan pada visibilitas di ekosistem AI serta kualitas trafik yang mampu mendorong konversi bisnis.
Menurut dia, kondisi tersebut menuntut pelaku usaha untuk membangun fondasi digital yang kuat, mulai dari pengelolaan situs web, konsistensi konten, hingga strategi promosi digital yang lebih terarah guna mendukung pertumbuhan bisnis di tengah perkembangan teknologi berbasis AI.
Pandangan tersebut disampaikan dalam rangkaian MarketingFest 2025 yang mengusung tema Brand Marketing Reimagined: Human + AI dan diselenggarakan di CBN Hall, Menara Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Baca juga: Konektivitas jadi inti suksesnya pemanfaatan AI untuk perekonomian
Baca juga: Hugency Academy kenalkan pelatihan AI untuk produksi konten
Vice President and Country Manager Exabytes Indonesia Indra Hartawan, dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Minggu, menyampaikan bahwa AI telah bertransformasi menjadi kebutuhan strategis bagi pelaku bisnis.
Menurut dia, berbagai inisiatif berbasis AI yang dikembangkan saat ini diarahkan agar teknologi tersebut lebih praktis, mudah diakses, dan aplikatif untuk mendukung kegiatan usaha.
Dia menilai penerapan AI seharusnya tidak semata-mata berorientasi pada efisiensi, melainkan pada penciptaan nilai tambah.
Baca juga: Meta sebut AI tingkatkan performa iklan secara signifikan
"Implementasi AI harus mengutamakan pada penambahan nilai, bukan sekadar efisiensi," ucapnya.
Menurutnya, tantangan utama dalam pemanfaatan AI saat ini pada adaptasi perilaku dan pola pikir pelaku usaha.
Dia mengatakan keberlanjutan sebuah merek ke depan ditentukan oleh kemampuan memadukan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan sebagai bagian dari DNA bisnis.
"AI adalah masa depan, bukan lagi pilihan. Brand yang bertahan adalah brand yang memiliki DNA dan mampu memadukan teknologi dengan nilai kemanusiaan,” ujar Indra.
Dari sisi keterlibatan pelanggan dan sistem pembayaran digital, Senior Vice President Marketing DOKU Ayu Sawitri Hapsari menyoroti peran AI dalam meningkatkan efektivitas dan ketepatan strategi bisnis.
Dia menilai AI membantu pelaku usaha agar lebih terarah dalam mengambil keputusan, namun tetap diperlukan edukasi agar pemanfaatan teknologi tersebut sesuai dengan kesiapan dan karakteristik masing-masing bisnis.
Baca juga: Industri Data Center Indonesia Diprediksi Terus Tumbuh Seiring Lonjakan Pemanfaatan AI
"AI membantu bisnis menjadi lebih efektif dan terarah. Namun, edukasi tetap menjadi kunci agar pelaku usaha memahami informasi yang mereka terima sesuai dengan track dan kesiapan bisnis masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, Pendiri DailySEO ID Muhammad Ilman Akbar melihat adanya pergeseran indikator kinerja utama atau key performance indicator (KPI) dalam strategi digital.
Dia menyebut fokus bisnis tidak lagi semata pada volume trafik, melainkan pada visibilitas di ekosistem AI serta kualitas trafik yang mampu mendorong konversi bisnis.
Menurut dia, kondisi tersebut menuntut pelaku usaha untuk membangun fondasi digital yang kuat, mulai dari pengelolaan situs web, konsistensi konten, hingga strategi promosi digital yang lebih terarah guna mendukung pertumbuhan bisnis di tengah perkembangan teknologi berbasis AI.
Pandangan tersebut disampaikan dalam rangkaian MarketingFest 2025 yang mengusung tema Brand Marketing Reimagined: Human + AI dan diselenggarakan di CBN Hall, Menara Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Baca juga: Konektivitas jadi inti suksesnya pemanfaatan AI untuk perekonomian
Baca juga: Hugency Academy kenalkan pelatihan AI untuk produksi konten





:strip_icc()/kly-media-production/medias/4996295/original/039059200_1731075389-f2fff327-ce78-4511-b89a-e317b14a5082.jpeg)