Akses air bersih untuk warga Jakarta masih jadi masalah yang perlu diselesaikan. Saat ini, sejumlah wilayah masih jadi tantangan dalam perluasan akses air bersih, salah satunya di Barat Jakarta.
“Barat Jakarta. Karena kita lagi meminta Kementerian PU (Pekerjaan Umum) mempercepat Karian Serpong. Karena sumber airnya kita masih mengandalkan dari luar Jakarta, itu dari Karian,” kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Epiwalk, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (14/12).
Ia menjelaskan, ketergantungan terhadap pasokan air dari Bendungan Karian Serpong membuat distribusi air bersih ke wilayah Barat Jakarta belum optimal.
“Ini yang menjadi tantangan. Tapi kita ada beberapa alternatif yang saat ini sudah disiapkan,” ujarnya.
Arief menyebut sejumlah wilayah yang menjadi prioritas tapi menghadapi kendala. Wilayah tersebut berada di area padat penduduk hingga kawasan pesisir.
“Tambora, Duri Kosambi, Grogol, sampai ke ujung tuh Pantai Indah Kapuk gitu ya. Terus kemudian Kelurahan Tangki. Jadi udah di pinggir-pinggir lautan lah, di pinggir-pinggir pantai,” jelas Arief.
“Targetnya masih di daerah Jakarta pastinya ya. Mulai masuk di Selatan Jakarta, Barat Jakarta sedikit, Pusat gitu ya, Timur kita lagi sisir sekali lagi, dan Kepulauan Seribu,” kata Arief.
Ia menambahkan, pada tahun depan PAM Jaya menargetkan penambahan sambungan air bersih dalam skala besar yang diiringi pembangunan jaringan pipa baru.
“Jadi tahun depan itu ada sebanyak 250.000 sambungan baru, ekuivalen 800 sampai 1.000 km pipa panjang,” pungkasnya.


