FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia blak-blakan soal kinerja menteri di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Video pernyataannya ini viral tidak lama setelah ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Aceh karena keliru melaporkan pemulihan listrik kepada Prabowo.
Seperti diketahui, Bahlil mengeklaim pemulihan listrik di Aceh telah mencapai 93 persen, namun faktanya berkata lain.
Bahlil menegaskan bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo sangat kuat dan menuntut kerja serius dari seluruh jajaran kabinet.
“Kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo yang begitu kuat, kita ini sekarang, Sabtu Minggu pun kerja,” ujar Bahlil dikutip pada Minggu (14/12/2025).
Ia mengingatkan agar para menteri tidak bersikap aneh-aneh dalam bekerja dan menyampaikan laporan kepada Presiden.
“Pak Presiden Prabowo ini jangan coba-coba menteri-menterinya aneh-aneh. Jangan barang A dicerita B,” tegasnya.
Bahlil bahkan mengibaratkan kesalahan laporan tersebut dengan ungkapan khas Papua.
“Itu sama ada orang Papua bilang, ade, kau baru mau tulis, kakak sudah baca,” ucapnya.
Kata Bahlil, Presiden Prabowo merupakan sosok pemimpin yang sangat memahami berbagai aspek strategis negara.
“Oh, paling ahli, ini bos ini (Prabowo) menguasai darat, laut, dan udara,” tukasnya.
Ia menjelaskan, dalam berbagai rapat, Presiden Prabowo kerap menekankan pentingnya kinerja dan loyalitas menteri terhadap kepentingan bangsa dan negara.
“Jadi kita ini kerja, Bapak-Ibu semua. Kalau yang tidak bekerja baik untuk bangsa, beliau menyampaikan, beliau butuh survival,” ungkap Bahlil.
Bahlil lalu mencoba mengaitkan istilah tersebut dengan ungkapan dalam bahasa Inggris, meski dengan gaya santai dan bercanda.
“Apa bahasa Inggrisnya itu, survival, laut, dan udara? To be or not to be,” katanya.
Ia menambahkan, ungkapan-ungkapan seperti itu kerap disampaikan Presiden Prabowo dalam rapat kabinet.
“Itu yang biasa di rapat-rapat beliau sampaikan untuk kita, kan?,” terangnya.
Bahlil juga menyelipkan candaan soal kemampuannya berbahasa Inggris.
“Ya biasa, maklum orang Papua kan bahasa Inggrisnya gitu-gitulah kira-kira ya,” selorohnya.
Lebih jauh, Bahlil menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, para menteri dituntut bekerja total dan menunjukkan loyalitas penuh kepada negara.
“Jadi kita ini bekerja, bos. Kalau tidak merah putih, ya sudah, pemain-pemain ganti masuk,” tegasnya.
Bahkan, kata Bahlil, menteri yang sudah menunjukkan sikap nasionalis sekalipun tetap akan dievaluasi jika kinerjanya tidak serius.
“Kalau sudah merah putih tapi kerjanya masih main-main mata, nah kau lewat. Pasti nilai kau lain,” Bahlil menegaskan.
Ia kemudian menegaskan komitmen pribadinya untuk mengabdi sepenuhnya kepada negara.
“Dan saya ingin menjadi anak kampung, anak daerah yang mengabdi kepada negara secara kaffah, secara utuh pada merah putih di bawah pimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran Rakabuming Raka,” kuncinya.
(Muhsin/Fajar)

