Ratusan warga di desa terisolir Ekan, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues, Aceh berjalan kaki selama 10 jam demi mendapatkan bantuan logistik. Mereka bersusah payah demi bahan bantuan makanan lantaran tidak ada bantuan yang kunjung datang.
Jurnalis Metro TV, Nadya Soraya bertemu dengan para warga Desa Ekan dalam perjalanannya menuju posko bantuan di Gayo Lues.
Para warga berjalan kaki dari pukul 05.00 WIB melewati gunung dan tanah longsor demi mendapatkan bantuan logistik dari TNI dan Polri.
Baca Juga :
Korban Banjir di Tapanuli Tengah Ditemukan Tertimbun Kayu Gelondongan"Sebenarnya kami tadi berangkat dari kampung jam 05.00 pagi sampai di sini pukul 12.00 siang berarti sekitar 6 sampai 7 jam. Sekarang semua masyarakat kami terisolir enggak bisa keluar dan belum pernah mendapat bantuan," kata Suwardi, selaku warga Desa Ekan dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Minggu, 14 Desember 2025.
"Kalau tanpa mengambil ke sini tidak akan dapat. Kan sebagian masyarakat seperti orang tua atau janda enggak mungkin mengambilnya ke sini dengan perjalanan yang jauh. Jadi kami mohonlah kepada media ataupun pemerintah dapat mengantarkan bantuan pakai helikopter langsung ke kampung kami," ucapnya.
Setelah 16 hari dilanda banjir bandang, Desa Ekan masih gelap gulita tanpa listrik dan sinyal internet. Warga juga kesulitan mendapatkan air bersih.


