Pedagang Korban Kericuhan di Kalibata Masih Belum Terima Bantuan

kumparan.com
6 jam lalu
Cover Berita

Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan Djaharudin, menyebut bantuan dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan terhadap para pedagang korban kerusuhan di Kalibata masih dibahas. Ruko mereka habis imbas dibakar sekolompok mata elang (Matel).

Ia menyebut, pedagang yang menjadi korban kerusuhan di kawasan Kalibata bukan merupakan binaan langsung Dinas PPKUKM.

“Ini kalau saya kan mewakili dinas ya, Dinas PPKUKM. Kalau untuk perintah (belum ada) arahan ya, arahan lanjut terkait apa bentuk dukungan Pemprov terhadap para pedagang,” ujar Djaharudin saat dihubungi kumparan, Minggu (14/12).

“Karena para pedagang yang ada di situ tuh bukan binaan kami, gitu kan. Bukan binaan langsung,” lanjutnya.

Djaharudin menjelaskan, berdasarkan informasi dari Satuan Pelaksana (Satpel) PPKUKM Kecamatan Pancoran, para pedagang di lokasi tersebut merupakan binaan wilayah setempat.

“Bukan binaan PPKUKM ya. Itu mungkin masalah yang kami (hadapi), tapi nanti tergantung kebijakan pimpinan ya,” katanya.

Ia menuturkan, pedagang di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dikoordinasikan oleh unsur lingkungan, bukan oleh Sudin PPKUKM.

“Karena dia itu kalau enggak salah sih menurut informasi ya dari Satpel kami, Satpel Pancoran ya. Yang ada di situ itu adalah binaan daripada lingkungan ya. Lingkungan dan pengelola Taman Makam Pahlawan ya. Dari wilayah ya, RT RW,” ujar Djaharudin.

Djaharudin menyebut para pedagang korban kerusuhan belum secara langsung menghubungi pihak Sudin PPKUKM Jakarta Selatan.

“Tapi kalau untuk di Sudin-nya sendiri kami belum ada dihubungi oleh para pedagang,” ujar Djaharudin.

“Tapi intinya sih bukan binaan kami, gitu ya. Bukan binaan maksudnya loksem (lokasi sementara) atau lokbin (lokasi binaan), bukan,” kata Djaharudin.

Pedagang yang lapaknya terbakar diketahui telah menempati lokasi tersebut lebih dari lima tahun.

“Mereka yang lokasinya terbakar sudah menempati lebih dari lima tahun,” kata Djaharudin.

Adapun pedagang dengan bangunan kios permanen terdiri dari penjual Nasi Padang, Pecel Pincuk, Ayam Bakar, dan Ayam Rica-rica. Sementara pedagang dengan lapak tenda meliputi tiga pedagang durian, sop tiga saudara, serta dua pedagang kuliner lainnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menyebut kerugian yang timbul dari kerusuhan di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12) malam lebih dari Rp 1 miliar.

“Secara umum sudah dilakukan estimasi penghitungan lebih kurang hampir Rp 1,2 miliar dari total kerugian yang warung, sepeda motor dan mobil serta kaca warga kemarin,” ucap Budi di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (13/12).

Namun, angka ini menurut Budi belum final karena penyidikan belum bisa dilakukan secara maksimal mengingat kondisi warga yang masih trauma.

“Ini masih akan kita tunggu karena memang atas kejadian insiden kemarin warga sekitar masih trauma, kita masih menunggu laporan-laporan. Kalau laporan polisi itu sudah masuk, pasti penyidik Polda Metro akan turun dan akan melakukan proses upaya paksa terhadap pelaku-pelaku pembakaran tersebut,” ucap Budi.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jangan Asal Taruh, Ini 4 Spot Terbaik Letakkan Pohon Natal di Rumah, Menurut Feng Shui Bisa Bawa Hoki
• 4 jam lalugrid.id
thumb
Terlibat dalam Transformasi Transmigrasi, Undip Kirim 285 Orang ke Kawasan Transmigrasi
• 3 jam lalukompas.com
thumb
Polemik Ban Kapten Timnas Berlanjut, Shin Tae-yong Ungkap Alasan Pilih Asnawi Mangkualam Ketimbang Jay Idzes
• 22 jam lalutvonenews.com
thumb
Israel Terus Tolak Pasokan Kesehatan, Sepuluh Warga Gaza Meninggal
• 1 jam lalurepublika.co.id
thumb
Thailand Tolak Gencatan Senjata, Serangan Berlanjut
• 6 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.