PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), perusahaan yang menaungi jenama minuman TEGUK, mengumumkan strategi bisnis baru melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Desember 2025. Perusahaan berkode saham TGUK ini resmi menambah lini bisnis ke sektor frozen meat and processing food dengan memproyeksikan potensi pertumbuhan yang besar di Indonesia.
Direktur Utama PT Platinum Wahab Nusantara, Maulana Hakim, menjelaskan bahwa lini bisnis baru ini telah mengorbitkan beberapa jenama, termasuk Evenbi dan Redie.
Pemilihan sektor makanan beku dan olahan daging ini didasarkan pada tren permintaan daging sapi yang positif di Indonesia, didukung dominasi penduduk usia produktif dan pertumbuhan kelas menengah.
"Menurut data, permintaan daging sapi di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Namun, sejauh ini konsumsi daging sapi per kapita di Indonesia masih rendah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ruang pertumbuhan masih cukup besar," kata Maulana melalui keterangannya, Sabtu (13/12).
Maulana menjelaskan, pada tahap pertama, perseroan akan fokus pada pemasaran daging beku dan produk olahan daging. Selanjutnya, pada tahap kedua, TGUK akan berekspansi dengan membangun fasilitas produksi makanan olahan di atas lahan seluas 18.585 meter persegi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Ekspansi production and processing plant ini akan dilakukan di tahun 2026. Lokasi ini juga akan difasilitasi dengan cold storage berstandar keamanan pangan," ungkap Maulana. Ia menambahkan, langkah ini diambil untuk membesarkan sektor hulu perusahaan agar memiliki banyak pilihan industri di hilir.
Dalam membangun lini bisnis baru ini, TGUK telah memperluas kerja sama dengan sejumlah perusahaan di bidang distribusi daging beku, slice, hingga produsen makanan olahan seperti dimsum, bakso, dan otak-otak.
"Yang pasti, standar perusahaan yang akan bekerja sama dengan kami sudah memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV), Sertifikat Halal, Standar CPPOB, dan legalitas Badan POM," tegasnya.
Maulana tidak menampik bahwa produk dari lini bisnis baru ini juga akan hadir di gerai TEGUK, seiring dengan pengembangan menu makanan yang membutuhkan pasokan olahan daging.
Meski menambah lini bisnis baru, Maulana Hakim memastikan langkah ini tidak akan mengubah fokus perseroan terhadap pengembangan TEGUK. Saat ini, TGUK tengah fokus pada inovasi, efisiensi operasional, dan penetrasi pasar TEGUK yang semakin relevan.
"Fokus utama kami untuk TEGUK ada di pengembangan brand, konsep baru outlet, inovasi menu, standarisasi dan efisiensi operasional, serta meningkatkan profitabilitas outlet," jelas Maulana. Hal ini dibuktikan dengan keputusan TEGUK pada 2025 yang mulai mengenalkan produk kopi sebagai menu baru yang relevan dengan pasar.
TGUK juga berencana melakukan ekspansi gerai baru TEGUK di kota-kota sekunder lapis kedua (secondary cities) di masa mendatang. (H-2)




