Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia, Tekanan Ekonomi hingga Konflik

cnbcindonesia.com
1 hari lalu
Cover Berita

Jakarta, CNBC Indonesia- Laporan mengenai tingkat kebahagiaan global kembali menyoroti sisi lain dari pembangunan dunia.

Di tengah negara-negara yang mencatat skor kebahagiaan tinggi, terdapat sejumlah negara yang justru berada di posisi terbawah. Negara-negara ini menghadapi tekanan berat yang bersifat struktural, mulai dari konflik berkepanjangan, instabilitas ekonomi, hingga lemahnya layanan publik.

Pengukuran kebahagiaan global umumnya merujuk pada indikator seperti pendapatan per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan dalam mengambil keputusan, tingkat korupsi, serta kepercayaan terhadap institusi. Menurut laporan Times of India, kombinasi indikator tersebut menunjukkan ketimpangan yang masih sangat tajam antarnegara.

//FMG_Tag - IMPULSE var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=impl'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - VIBE var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=vibe'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - RC var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=rc'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter); //FMG_Tag - expandedFloor var _ContextAdsPublisher = window.parent.document.createElement('script'); _ContextAdsPublisher.type = 'text/javascript'; _ContextAdsPublisher.async = true; _ContextAdsPublisher.id = "cads-generic"; _ContextAdsPublisher.src = window.parent.document.location.protocol + '//cdn.contextads.live/publishers/cads-generic.min.js?product=sf'; var _scripter = window.parent.document.getElementsByTagName('script')[0]; _scripter.parentNode.insertBefore(_ContextAdsPublisher, _scripter);
Baca: Deretan Negara yang Akses Internetnya Masih 'Lemot', RI Termasuk?

Afghanistan kembali menempati posisi terbawah sebagai negara dengan tingkat kebahagiaan paling rendah. Ketidakstabilan politik yang berlarut, pembatasan kebebasan sipil, terutama bagi perempuan, serta tingginya angka pengangguran membuat kualitas hidup masyarakat terus tertekan. Akses terhadap pangan, layanan kesehatan, dan pendidikan masih menjadi persoalan utama.

Di Afrika Barat, Sierra Leone masih bergulat dengan kemiskinan struktural meski konflik sipil telah berakhir bertahun-tahun lalu. Keterbatasan infrastruktur dasar seperti air bersih, listrik, dan fasilitas kesehatan membuat pemulihan kesejahteraan berjalan lambat. Lemahnya tata kelola dan korupsi turut menurunkan kepercayaan publik.

Lebanon menjadi contoh ekstrem dari krisis ekonomi modern. Negara ini mengalami hiperinflasi, depresiasi mata uang yang tajam, serta kelangkaan energi dan obat-obatan. Kebuntuan politik yang berkepanjangan memperparah krisis layanan publik, membuat kehidupan sehari-hari masyarakat berada dalam tekanan konstan.

Baca: ISIS Tewaskan 2 Tentara AS & 1 Sipil, Trump Ancam Balas Dendam

Malawi juga masuk dalam daftar negara paling tidak bahagia, terutama akibat ketergantungan tinggi pada sektor pertanian. Perubahan iklim, kekeringan, dan curah hujan yang tidak menentu sering mengganggu ketahanan pangan. Keterbatasan akses pendidikan dan lapangan kerja mempersempit peluang mobilitas sosial.

Zimbabwe menghadapi persoalan klasik berupa inflasi tinggi dan ketidakstabilan nilai tukar. Kondisi ini menggerus daya beli rumah tangga dan membuat ketersediaan barang kebutuhan pokok menjadi tidak menentu. Di sisi lain, kepercayaan terhadap institusi negara masih rendah, memperpanjang ketidakpastian ekonomi.

Botswana, meski dikenal relatif stabil secara politik, tetap masuk dalam kelompok bawah akibat ketimpangan ekonomi yang melebar. Pertumbuhan dari sektor tambang berlian tidak sepenuhnya dinikmati masyarakat luas. Tingginya pengangguran, khususnya di kalangan muda, menjadi faktor penekan kebahagiaan.

Republik Demokratik Kongo (DRC) mencerminkan paradoks sumber daya alam. Negara ini kaya mineral, namun konflik, korupsi, dan lemahnya pemerintahan membuat manfaat ekonomi tidak tersalurkan ke masyarakat. Jutaan penduduk hidup tanpa akses memadai terhadap listrik, air bersih, dan layanan kesehatan.

Yaman berada dalam kondisi darurat kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan. Kelaparan, wabah penyakit, dan runtuhnya infrastruktur dasar menjadi realitas sehari-hari. Banyak wilayah praktis kehilangan layanan publik, sehingga standar hidup jatuh ke titik terendah.

Baca: Arab Tak Baik-Baik Saja, Waspada Perang Teluk Jilid 4

Negara kepulauan kecil seperti Komoro juga menghadapi tantangan besar. Ketergantungan pada impor, keterbatasan lapangan kerja, serta infrastruktur yang minim membuat biaya hidup tinggi. Isolasi geografis mempersempit akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.

Lesotho melengkapi daftar negara paling tidak bahagia di dunia. Faktor kemiskinan, iklim ekstrem, tingginya prevalensi HIV/AIDS, serta ketergantungan pada remitansi pekerja migran membuat perekonomian rumah tangga sangat rentan terhadap guncangan eksternal.

//

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Peserta Road of Champions Batch 3, Ada Xaviera hingga Mantan Timnas Putri U-16
• 2 jam lalumedcom.id
thumb
Menggila Lagi! Israel Klaim Bunuh Komandan Senior Hamas di Gaza
• 21 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Menilik Prospek Saham COIN, TRIN dan WIFI dalam Dekapan Keluarga Djojohadikusumo
• 17 jam lalukatadata.co.id
thumb
Kementan Fokus Tambah Populasi Sapi Perah demi Program MBG
• 1 jam laluidxchannel.com
thumb
Kronologi Pembalap Awhin Sanjaya Meninggal Dunia di Ajang Sumatera Cup Prix 2025, Alami Kecelakaan saat Final
• 5 jam lalugrid.id
Berhasil disimpan.