Menutup Tahun dengan Karnaval Sarendo Rendo

Suara musik tanjidor menyeruak di antara suasana keramaian warga yang beraktivitas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (14/12/2025) pagi. Dari ujung jalan yang menghadap kawasan Monumen Nasional (Monas) sekelompok seniman memainkan gendang tepak, gendang kempul, gong, kenong kemong, krecek, terompet, bas, dan sukong, yang menjadi bebunyian khas tanjidor.

Di belakangnya, enam boneka raksasa ondel-ondel menari-nari, berputar, dan menyapa siapa saja yang dilewati. Warga yang sebelumnya berolahraga di saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) segera berhenti sejenak mengalihkan perhatian pada rombongan kesenian yang melintas.

Rupanya Karnaval Sarendo Rendo 2025 telah dimulai. Dilepas oleh Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, dari kawasan Silang Monas, karnaval berjalan ke arah Jalan MH Thamrin. Sesampai di perempatan Sarinah, peserta karnaval berputar jalur dan kembali mengarah ke Monas. Beberapa warga yang sebelumnya menunggu di sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia tampak kecewa karena karnaval tak sampai di tempat mereka menunggu. banyak di antara warga yang sebelumnya beraktivitas di kawasan HBKB Jalan MH Thamrin, mulai bergerak mengikuti karnaval ke arah Monas.

Memasuki kawasan Silang Monas dari pintu Barat Daya menuju Tugu Monas, pagar pembatas dipasang di kiri kanan untuk jalur peserta karnaval. Ratusan penonton berdiri menanti kembalinya karnaval.

Sesampai di pelataran Tugu Monas, karnaval berakhir. Peserta membubarkan diri, sebagian menuju tenda khusus untuk istirahat peserta tapi sebagian ada yang berjalan-jalan menikmati cuaca mendung saat itu. Ratusan penonton pun membaur ke arah peserta untuk meminta foto bersama. Dengan sabar, peserta dengan aneka busana tradisional berbagai daerah melayani warga yang ingin berfoto.

Bintang pada karnaval itu adalah puluhan ondel-ondel yang turut hadir. Boneka khas Betawi setinggi 2,5 meter itu, menjadi incaran warga untuk diabadikan dengan kamera ponsel mereka. Sebuah momen yang langka saat ada puluhan ondel-ondel bisa tampil bersama di suatu acara.

Saat anggota seniman odel-ondel beritirahat seusai karnaval, ondel-ondel yang ditata berjajar pun diserba warga. Bermacam gaya dan ekspresi warga bersanding dalam rekaman foto bersama aneka rupa wajah ondel-ondel.

Penutup tahun

Karnaval Sarendo Rendo 2025 digelar oleh Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Jakarta. Acara ini bagi masyarakat Betawi merupakan acara penutup tahun. Mengusung semangat sarendo-rendo, yang dalam bahasa Betawi artinya ‘beramai-ramai’, menjadikannya salah satu perayaan seni budaya Betawi terbesar di Jakarta.

Karnaval Sarendo Rendo tidak hanya menghadirkan kesenian topeng khas Betawi, tetapi juga rangkaian topeng Nusantara serta mancanegara sebagai simbol keberagaman dan kreativitas budaya Jakarta. Acara ini juga dalam rangka memperkuat posisi Jakarta sebagai kota budaya yang terbuka, inklusif, dan berkarakter.

Daya tarik utama dalam karnaval ini dengan menghadirkan ondel-ondel raksasa yang menjulang tinggi dan topeng Betawi. Keduanya merefleksikan karakter Jakarta yang ramah dan ekspresif. Ondel- ondel raksasa ini akan menemani parade karnaval dan menjadi ikon Karnaval Sarendo Rendo 2025.

Selain penampilan seni budaya, pengunjung juga dapat menikmati deretan kuliner Betawi dari para pelaku UMKM di Jakarta. Aneka jajanan mulai dari selendang mayang, kerak telor, toge goreng, laksa Betawi, kue dongkal, kue ape, putu mayang, hingga bir pletok dan es goyang dijajakan di Monas. Rangkaian acara yang akan berlangsung hingga malam ini akan diisi juga dengan penampilan sejumlah musisi di panggung yang telah disiapkan di depan Tugu Monas.