Gadis Pantai Dufa-Dufa Arungi Harapan di Sekolah Rakyat

kumparan.com
10 jam lalu
Cover Berita

Birunya laut Ternate menyimpan sebuah kisah pilu bagi Jannatul Zahra Umamit (13). Doa harapan dari pesisir, Rara, panggilannya, membawa langkah gadis dari Pantai Dufa-Dufa ini ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 26 Ternate.

Kisah Rara bermula ketika ayahnya yang bekerja sebagai nelayan dikabarkan tenggelam. Perahunya terjebak badai di tengah laut, dan jasad sang ayah tidak pernah ditemukan sampai sekarang.

“Rara ingat sekali, waktu itu hari Minggu. Kami dapat kabar ketika jelang Subuh kalau kapal Ayah sudah terbalik,” kata Rara dengan ekspresi sedikit murung, dikutip Minggu (14/12).

Seperti anak-anak pesisir lain, Rara dahulu senang berenang, menyelam, dan mengeksplorasi Pantai Dufa-Dufa untuk bermain atau sekadar melepas penat sepulang sekolah.

Namun sekarang hari-hari Rara dihabiskan untuk membantu sang ibu untuk mencari dan menjual ikan ke pasar demi menghidupi keluarga kecil mereka.

“Mama kerja jual ikan, tapi kalau tidak ada ikan, mama jadi tukang cuci,” kata Rara.

Tinggal bersama ibu dan kedua adik kecil, Rara paham betul tanggung jawabnya. Sebagai anak sulung, ia tak bisa terus bersedih. Adik-adiknya masih kecil. Ia harus kuat agar sang ibu bisa tetap tegar meski hidup serba pas-pasan.

Semilir angin di pesisir Pantai Ternate mengantarkan doa Rara agar bisa kembali bersekolah. Ia mendapatkan kabar tentang kehadiran Sekolah Rakyat, program sekolah gratis yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto bersama Kementerian Sosial.

“Waktu itu aku ditanya, mau enggak sekolah di Sekolah Rakyat? Awalnya aku dan Mama kaget karena dibilang sekolah ini gratis, soalnya sekolah lain harus bayar mahal. Jadi aku mau meringankan beban Mama,” ujarnya.

Hari ketika Rara pertama kali datang ke Sekolah Rakyat, ia memegang tangan ibunya erat-erat. Ketika kakinya yang dipenuhi oleh impian-impian kecil dari pesisir itu melangkah ke balik gerbang Sekolah Rakyat, ia memutuskan untuk mengadu peruntungan di sekolah dengan sistem asrama tersebut.

Gadis kecil yang terbiasa berjalan kaki sepulang sekolah berpuluh kilometer kini menikmati nyamannya asrama. Rara kini bisa lebih mudah untuk fokus belajar dan menggapai impiannya menjadi tentara wanita.

Pengalaman menyenangkan lainnya bagi Rara ketika merasakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di Sekolah Rakyat. Ia tersenyum malu-malu saat bercerita tentang menu makanan yang dia dapatkan di Sekolah Rakyat yang jarang ia temukan di rumah.

“Hari-hari di rumah makan ikan saja kalau tidak ya makan bubur, makan ayam kalau ada uang lebih. Sekarang bisa makan sayur, ikan, ayam setiap hari, senang banget,” jelasnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih tulus kepada para penggagas Sekolah Rakyat.

“Pak Prabowo, terima kasih sudah masukkan kami ke Sekolah Rakyat. Kami berterima kasih sangat banyak karena tidak perlu dibayar, gratis semua. Semoga Pak Prabowo dan Menteri Sosial sehat-sehat selalu dan diberi rezeki banyak-banyak. Semoga di Sekolah Rakyat ini bisa terus senang dan gembira,” kata Rara.

Titi Finarti, ibu Rara mengaku kagum dengan keteguhan putri sulungnya.

“Penghasilan sehari-hari saya tidak menentu, apalagi semenjak ditinggal Ayah Rara, keuangan terasa semakin pelik. Saya tahu dia paham kondisi di rumah meski nggak banyak bicara,” katanya.

Sekolah Rakyat, dinilainya benar-benar membantu Rara agar bisa tetap melanjutkan pendidikan meskipun di tengah situasi sulit. Setelah ditinggal sang suami, kehidupan semakin sulit. Ia sempat ingin memasukkan Rara ke pesantren, tapi biaya asrama dan seragam tak sanggup ia bayar.

“Mama, terima kasih sudah izinkan Rara belajar di Sekolah Rakyat. Sekarang Mama enggak perlu khawatir soal biaya,” ucap Rara sambil memeluk ibunya dengan erat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Siaga Bencana, Pramono Anung Minta Warga DKI Jakarta Selalu Persiapkan Diri
• 6 jam lalufajar.co.id
thumb
Sempat Putus Sekolah, Harapan Udin Tumbuh Berkat Sekolah Rakyat
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
Peristiwa 14 Desember: Uni Soviet Dikeluarkan LBB hingga Tragedi Penembakan di Sekolah AS
• 18 jam laluokezone.com
thumb
Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet Indonesia di SEA Games 2025
• 14 jam lalugenpi.co
thumb
Diduga Akan Tawuran, 9 Remaja Diamankan Polisi saat Konvoi dan Blokade Jalan di Gunung Anyar
• 15 jam lalusuarasurabaya.net
Berhasil disimpan.