Penulis: Ridho Dwi Putranto
TVRINews, Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Ressort Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Minggu, 14 Desember 2025.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai simbol selesainya pembangunan rumah ibadah tersebut.
Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan rasa syukur atas berdirinya Gereja HKBP Pondok Kelapa dan berharap keberadaannya menjadi cermin kerukunan umat beragama di Jakarta.
“Saya sungguh berharap HKBP Pondok Kelapa ini dapat menjadi simbol kerukunan umat beragama di Jakarta. Mudah-mudahan ini menjadi contoh toleransi yang terus terjaga,” ujar Pramono.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mempermudah pemenuhan hak beribadah dan penguatan kehidupan rohani seluruh umat beragama di ibu kota.
Soroti Panjangnya Proses Perizinan Rumah Ibadah
Pramono mengakui bahwa proses perizinan rumah ibadah masih memerlukan waktu panjang karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga persetujuan gubernur.
Menurutnya, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bersama yang perlu dibenahi ke depan, termasuk melalui penguatan peran FKUB yang baru saja dilantik.
“Inilah realita yang masih kita hadapi dan perlu kita perbaiki bersama,” tuturnya.
Gereja Dibangun dari Swadaya Jemaat
Ketua Panitia MBO HKBP Ressort Pondok Kelapa, Binsar Turnip, menjelaskan gereja tersebut dibangun di atas lahan seluas 1.525 meter persegi. Pembangunan dimulai pada 21 April 2025 dan rampung pada 30 November 2025.
Ia mengungkapkan, jemaat HKBP Pondok Kelapa telah berjuang selama puluhan tahun untuk memiliki rumah ibadah tetap.
“Sejak 1990, jemaat harus berpindah-pindah tempat ibadah, mulai dari rumah warga, taman kanak-kanak, GOR Duren Sawit, gedung kementerian, hingga pusat perbelanjaan,” jelasnya.
Bangunan gereja berukuran 9 x 28 meter atau seluas 342 meter persegi dan mampu menampung sekitar 300 hingga 350 jemaat dalam setiap ibadah.
Simbol Perjuangan dan Toleransi
Saat ini, jumlah jemaat HKBP Ressort Pondok Kelapa tercatat sebanyak 758 jiwa atau sekitar 248 kepala keluarga. Seluruh proses pembangunan dilakukan secara swadaya melalui sistem swakelola, dengan dukungan donatur serta kontribusi dari Pemprov DKI Jakarta.
Binsar berharap, Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga membawa manfaat bagi lingkungan sekitar serta menjadi simbol toleransi dan saling menghormati dalam keberagaman Jakarta.
“Kami sangat bersyukur karena akhirnya seluruh proses perizinan dapat dilalui hingga memperoleh Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan izin prinsip dari Gubernur DKI Jakarta,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443193/original/064411900_1765630737-photo-collage.png__4_.png)

