Penulis: Alfin
TVRINews, Hambalang
Pemerintah menempatkan stabilitas ketahanan pangan dan harga kebutuhan pokok sebagai perhatian utama menjelang libur akhir tahun 2025. Presiden RI Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu, 14 Desember 2025, untuk memastikan kesiapan nasional menghadapi lonjakan permintaan dan mobilitas masyarakat.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan pembahasan rapat mencakup kesiapan menghadapi liburan akhir tahun, terutama terkait perkembangan stabilitas ketahanan pangan dan harga kebutuhan pokok.
“Terkait kesiapan menghadapi liburan akhir tahun, dibahas perkembangan stabilitas ketahanan pangan dan harga kebutuhan pokok,” kata Teddy, dalam keterangannya, Minggu, 14 Desember 2025.
Dalam arahan rapat, Presiden memerintahkan kementerian dan lembaga terkait melakukan persiapan guna menjaga stabilitas harga serta kelancaran periode libur akhir tahun. Pembahasan juga menyoroti kondisi perekonomian nasional, termasuk aspek kepabeanan dan perpajakan yang memengaruhi distribusi barang serta daya beli masyarakat.
Pemerintah menyiapkan berbagai insentif untuk mendukung kelancaran liburan akhir tahun. Insentif tersebut meliputi pengurangan tarif jalan tol, diskon tiket pesawat, kereta api, kapal laut, hingga pemanfaatan fasilitas publik, dengan tujuan meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga pergerakan ekonomi.
Sejalan dengan itu, pemerintah meluncurkan program diskon tiket transportasi secara nasional menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Selain diskon transportasi, pemerintah menyiapkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Nasional sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi kuartal IV 2025 yang berlangsung pada Oktober hingga Desember.
BLT Nasional akan disalurkan kepada sekitar 30 juta keluarga penerima manfaat guna menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika ekonomi. Pemerintah menargetkan kombinasi stimulus tersebut mampu menjaga stabilitas ekonomi serta mendukung pertumbuhan pada akhir 2025 hingga awal 2026.
Teddy Indra Wijaya menjelaskan rapat terbatas digelar setelah Presiden melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak bencana di Aceh. Presiden ingin memastikan agenda pemulihan berjalan beriringan dengan kesiapan nasional menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada periode akhir tahun.
Rapat tersebut dihadiri Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Editor: Redaktur TVRINews





