Bandung, VIVA – Polda Jawa Barat (Jabar) terus mengusut video viral bermuatan penghinaan terhadap suporter Persib Bandung, Viking, sekaligus masyarakat Sunda, yang diduga dilakukan oleh seorang pria berinisial Resbob.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas asli pelaku dan melakukan penelusuran ke sejumlah lokasi yang diduga pernah disinggahi.
“Dari hasil patroli dan penyelidikan sejak awal, kami sudah memperoleh identitas asli yang bersangkutan. Tim juga melakukan penelusuran ke beberapa kota,” kata Hendra, Minggu (14/12/ 2025).
- Instagram @adimasfirdauss
Hendra menjelaskan, apa yang dilakukan, oleh Resbob di media sosial tersebut mengandung ujaran kebencian dan permusuhan terhadap kelompok atau suku tertentu, khususnya masyarakat Sunda.
Dari video, lanjutnya, dapat memicu reaksi keras dari publik. Pasal hal tersebut berpotensi menyebarkan kebencian.
“Isi konten tersebut jelas merupakan ujaran kebencian dan bentuk permusuhan dengan menyebut serta menghina suku Sunda,” ujarnya.
Terkait laporan masyarakat, Polda Jabar telah menerima dua laporan resmi. Laporan pertama datang dari kelompok pendukung Persib Bandung, Viking, dengan nomor LP/B/674/XII/2025/SPKT Polda Jabar tertanggal 11 Desember 2025, yang dilaporkan oleh Ferdy Rizky Adelia. Laporan kedua berasal dari elemen masyarakat Aliansi Sunda Ngahiji, yang dilaporkan oleh Denny Suwarti.
“Kedua laporan tersebut akan kami gabungkan karena objek laporannya sama,” ucapnya.
Hingga saat ini, pihaknya, terus melakukan pengejaran, polisi telah melakukan pelacakan ke sejumlah wilayah. Dimana tambahnya Tim lebih dulu mendatangi Jakarta, termasuk rumah orang tua pelaku. Penelusuran kemudian berlanjut ke Jawa Timur, tepatnya Surabaya dan Pasuruan, dan sempat bertemu dengan pacar pelaku.
“Berdasarkan informasi penyelidikan, yang bersangkutan kembali berpindah ke arah barat, yaitu wilayah Jawa Tengah,” jelasnya.
Hendra menegaskan, kepolisian akan terus berupaya maksimal untuk mengamankan pelaku di mana pun berada. Ia juga meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar proses penegakan hukum berjalan lancar.
Ia mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku agar segera melapor kepada polisi dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Selain itu, pihak keluarga atau orang terdekat pelaku diminta menyarankan yang bersangkutan untuk menyerahkan diri.




